Keuangan

Industri Keuangan Perlu Perhatikan Tiga Hal Ini Agar Bisnis Sustain di Era Digital

Bali – Kepercayaan nasabah menjadi tolak ukur kesuksesan para pelaku industri keuangan. Oleh karena itu, pelaku industri jasa keuangan berlomba-lomba untuk menciptakan produk-produk baru yang mengikuti perkembangan zaman sekaligus menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Saat ini, produk digital terus menjadi inovasi yang dikembangkan oleh industri jasa keuangan, namun nasabah yang majemuk dan kejahatan siber masih menjadi tantangan.

Linggajaya Budiman, SVP Head Management of Marketing dan Channel Management Indosat Ooredoo Hutchison menjelaskan bahwa loyalitas dari nasabah perbankan dan industri keuangan lainnya menjadi hal yang kritikal dalam mempertahankan keberlanjutan usaha industri keuangan.

“Tren saat ini dalam layanan keuangan dan perbankan mendorong kebutuhan perusahaan untuk memikirkan kembali bagaimana cara untuk mencapai jaminan keamanan, efisiensi biaya, dan meningkatkan pengalaman pelanggan sehingga semakin loyal dan bisnis kita maka semakin sustain,” kata Lingga dalam webinar “Gain Customer Trust in The Financial Services Industry Trough Secure and Reliable Digital Solutions”, Kamis 25 Agustus 2022.

Dia juga mengungkapkan bahwa dalam membentuk suatu produk digital para pelaku usaha perbankan dan jasa keuangan harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar kompeten di bidangnya agar bisnis yang ada tidak berhenti dan sekedar mengikuti digitalisasi.

“Pelayanan perbankan dan keuangan sebenarnya tahu dimana mereka harus melakukan investasi untuk meng-improve customer experience namun sedikit sekali yang melakukan itu. Kita bisa mengubah dengan mulai menggunakan mobile app atau internet banking yang bisa dilakukan non branch,” tambahnya.

Selain itu, ketika suatu perusahaan sudah mengeluarkan produk digital harus siap menanggung risiko finansial baik secara operasi maupun hukum. Maka dari itu, penting untuk melakukan manajemen data yang baik dan mengkolaborasikan instansi-instansi terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menanggulangi kejahatan siber yang menimpa internal perusahaan maupun nasabah.

Baca juga : Berantas Korupsi, OJK dan KPK Sinergi Bangun Industri Keuangan yang Sehat

“Di Indosat untuk menanggulangi kejahatan siber kami melakukan SOC Managed, Endpoint atau Network Detection, Apps Security Testing, dan Anti-DDS yang menyambungkan pipa-pipa jaringan pelayanan kita dan mampu membantu nasabah menganalisa masalah,” pungkas Lingga. (*) Fatin

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

23 mins ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

8 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

8 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

10 hours ago

Dukung Literasi EBT, PHE ONWJ Ajak Pelajar Cirebon Kenali Energi Surya

Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More

10 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

11 hours ago