Jakarta — Guna mendorong pertumbuhan industri asuransi, pelaku usaha mendorong terciptanya kolaborasi antara perbankan dan asuransi dengan mewajibkan para debitur perbankan memiliki produk asuransi khususnya asuransi gempa bumi.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Teknik PT Sompo Insurance Indonesia (Sompo Insurance) Erixon Hutapea, pada acara acara seminar Infobank dengan tema “Peta Risiko Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia: Bagaimana Pengelolaan Gedung & Potensi Asuransi”. Erixon menilai, kolaborasi tersebut dapat memperlengkap kebutuhan nasabah.
“Sebelumnya sudah ada pembicaraan dari bank itu untuk nanti akan diwajibkan, agar kedua dua industri baik kedepan. Nanti baik bank atau debiturnya harusnya mengasuransikan risiko gempa bumi,” kata Erixon Hutapea di Jakarta, Kamis 14 Februari 2019.
Erixon memandang, dengan adanya risiko bencana alam seperti gempa bumi yang sangat besar di Indonesia dapat meningkatkan bisnis asuransi kedepan.
Tak hanya itu, Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna menilai, masyarakat harus terus mengantisipasi risiko yang akan terjadi dari bencana gempa bumi. Dirinya meenyebut, kolaborasi produk tersebut sangat penting guna mengurangi risiko bencana.
“Pengalaman di Lombok dan Palu, pihak bank tanya kenapa asuransi tidak menawarkan asuransi gempa. Pada saat gempa, baru mereka menyadari bahwa asuransi gempa diperlukan. Ini memang sungguh disayangkan,” tutup Dadang. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More
Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More
Jakarta – PTPN Group bersama kementerian dan sejumlah institusi berkolaborasi meluncurkan program “Manis Swasembada Gula”.… Read More
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More