Headline

Indosat Masih Merugi Rp1,31 triliun di 2015

Jakarta–PT Indosat Tbk (Indosat) tercatat masih mengalami rugi bersih sebesar Rp1,31 triliun di kinerja tutup buku tahun 2015. Angka tersebut menurun 34,76% dari rugi yang ditanggung perseroan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2 triliun.

Divisi Public Relation Indosat, Almansyah Auriyanto mengungkapkan, meski mengalami rugi, pendapatan Indosat mengalami pertumbuhan 11,1% menjadi Rp26,76 triliun per Desember 2015. Angka tersebut naik jika dibandingkan posisi pendapatan tahun sebelumya yang sebesar Rp24,08 triliun di akhir 2014.

“Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap memberikan kontribusi yang besar masing-masing sebanyak 82%, 14%, dan 4% terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa, 29 Maret 2016.

Sedangkan beban pendapatan mengalami peningkat tipis sebesar 4,1% menjadi Rp24,40 triliun di akhir 2015. Sementara beban lain-lain menjadi Rp4,14 triliun, atau naik 59% dari posisi di 2014 sebesar Rp2,60 triliun.

Kemudian, peningkatan yang signifikan di tingkat operasional, ditunjukkan oleh pertumbuhan EBITDA tahunan yang sebesar 14,4% (year on year) yang lebih baik dari pertumbuhan pendapatan.

“EBITDA margin sesuai dengan guidance, namun depresiasi Rupiah tetap menjadi perhatian untuk bottom line,” ucapnya.

Bukan hanya itu, lanjutnya, komersialisasi layanan data di Jaringan 4G LTE telah dimulai pada akhir tahun 2015 dimana Indonesia telah memasuki Era Data. Sehingga, pendapatan dari Data tumbuh 57% (year on year).

Sementara, peningkatan pelanggan bersih (nett add) menjadi 69,7 juta hingga akhir tahun 2015, memberikan tambahan 6,5 juta pelanggan selama tahun 2015. (*) Dwitya Putra

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

17 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago