Indonesia Undang LPS Sedunia Simulasi Hadapi Krisis

Nusa Dua, Bali — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengundang kolega-koleganya sesama otoritas atau institusi penjamin simpanan dari seluruh dunia untuk melakukan simulasi dan mencari resolusi dan formula menghadapi krisis keuangan dan ekonomi.

Workshop simulasi krisis digelar dalam kesatuan acara Seminar Internasional “Facing Softening Global Economy: The Need to Strengthen Bank Resolution Preparedness” yang dihelat pada 21-22 Agustus 2019.

“Ada sesi khusus bagi LPS-LPS sedunia, yaitu untuk melakukan simulasi krisis atau crisis preparedness,” tukas Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8).

Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu menjelaskan, simulasi-simulasi krisis rutin dilakukan LPS dalam rangka meningkatkan kesiapan menghadapi krisis keuangan dan juga untuk melaksanakan resolusi perbankan. Dalam konteks ini Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dianggap paling maju dalam melakukan simulasi terhadap kemungkinan terjadinya krisis.

“Itu sebabnya mengapa LPS sedunia meminta Indonesia melakukan workshop atau kursus mengenai crisis preparedness. Jadi ini merupakan satu kebanggaan di LPS Indonesia bisa me-share atau menyampaikan pengalaman kita,” imbuh Halim.

Salah satu yang menjadi acuan, lanjutnya, adalah pengalaman Indonesia dalam menghadapi krisis keuangan dan ekonomi. “Dulu sekali tahun ’65, sudah sangat jauh, terus ’97-’98 dan yang terakhir kan kita 2007-2008 kita lalui dengan cukup baik. Dan ini membuat Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang berpengalaman dalam menangani krisis,” tegasnya.

Adapun beberapa institusi atau otoritas penjamin simpanan yang turut serta dalam workshop simulasi krisis tersebut di antaranya ada LPS Turki, Korea, Jepang, Malaysia, Thailand, Laos, Hongkong dan India.

Sementara itu total peserta yang hadir dalam seminar internasional tersebut ada sekitar 200 orang dari berbagai negara. LPS optimis event tahunan ini akan sangat bermanfaat bagi Indonesia dan negara lain untuk meningkatkan peran institusi atau otoritas penjamin simpanan.

“LPS melihat seminar ini selain untuk menambah kapasitas SDM (sumberdaya manusia) yang dimiliki LPS, juga sebagai bagian dari upaya kita untuk menperkenalkan peran aktif LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan baik di tingkat Indonesia, regional maupun di tingkat dunia,” pungkas Halim. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

10 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

14 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

15 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

17 hours ago