COVID-19 Update

Indonesia Siap Hadapi Perubahan Pandemi Covid-19 menjadi Endemi

Jakarta – Indonesia sebelumnya telah menerima cukup banyak pujian dari khalayak internasional atas penanganan pandemi Covid-19 secara nasional. Indonesia dinilai berhasil meredam penyebaran virus Covid, yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah kasus tertular dan pasien meninggal terendah di antara negara-negara berkembang lainnya.

Kondisi itu kemudian membuat Indonesia percaya bahwa pandemi akan turun level ke endemi dalam waktu yang tak lama lagi. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Program Vaksinasi Nasional Siti Nadia Tarmizi, pada sebuah webinar, di Jakarta, Kamis, 24 Februari 2022.

“Kita tidak bisa sebagai komunitas global berkata bahwa Indonesia sudah keluar dari pandemi. Tapi kita sedang menuju ke sana, jadi kita cukup confident bahwa Indonesia bisa bersama-sama masyarakat membawa ini ke level endemi,” ucapnya.

Namun, level endemi itu bisa dicapai bila masyarakat terus patuh terhadap level PPKM yang diterapkan. Ia terangkan, PPKM adalah level indikator dalam menangani virus. Dibutuhkan kesatuan hati dan pikiran antara yang ada di pusat dengan di daerah terkait penerapan kebijakan PPKM.

“Jadi jangan sampai kita di pusat meningkatkan keketatan, tapi di daerah tidak melakukan hal yang sama. Jadi kita juga ingin pemerintah daerah untuk take ownership dari daerahnya masing-masing. Bagaimana pemerintah pusat memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk mengambil respon, tapi kita di pusat juga melakukan intervensi untuk menarik rem darurat ini sehingga tidak menular lebih banyak,” tegasnya.

Di luar itu semua, dirinya menjelaskan bahwa keseimbangan antara penanganan pandemi dan pertumbuhan ekonomi juga diperlukan bila ingin mencapai level endemi. Karena menurutnya, menarik rem darurat terus menerus tentunya akan berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat.

“Kalau kita lihat eropa atau australia, mereka di awal sangat ketat, menutup negara mereka dengan ketat. Tapi sekarang mereka sudah membuka negara mereka. Nah, tentunya mereka bisa begitu karena tingkat vaksinasi sudah tinggi, maka kita juga terus ini akselerasi tingkat vaksinasi. Lalu, kita juga tingkatkan terus informasi seputar pandemi ke masyarakat, agar di masyarakat protokol kesehatan tetap terjaga. Sehingga keseimbangan antara menjaga protokol kesehatan dan pertumbuhan ekonomi itu bisa berlangsung dengan baik,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

6 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

8 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

8 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

10 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

15 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

17 hours ago