Jakarta – Emerging Payments Association Asia (EPAA) yang didukung oleh Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) telah meluncurkan laporan yang memiliki judul “Menjelajahi Pembayaran di Indonesia: Tinjauan Atas Industri” pada Selasa (21/11).
CEO EPAA, Camilla Bullock, menyatakan bahwa, penyelenggaraan laporan tersebut dilatarbelakangi oleh besarnya peluang Indonesia untuk menyediakan sistem pembayaran baru di Asia Tenggara yang terkait dengan fintech.
Baca juga: Sinergi OJK, Asosiasi, dan Pelaku Industri Fintech Perkuat Ekosistem Ekonomi Digital RI
“Dengan ekosistem fintech yang dinamis, lingkungan peraturan yang mendukung, landasan perbankan dan keuangan yang stabil, serta potensi dalam melayani masyarakat yang belum meperoleh layanan perbankan, pertumbuhan eksponensial akan segera terjadi,” ucap Camilla dikutip 22 November 2023.
Lalu, laporan tersebut disusun berdasarkan survei kuantitatif dan kualitatif serta wawancara dengan para pemimpin lembaga pembayaran dan eksekutif dari lembaga fintech dan keuangan terkemuka, memberikan wawasan unik tentang salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia.
Di samping itu, laporan tersebut juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perspektif dan wawasan yang membentuk industri pembayaran di Indonesia, memberikan wawasan berharga mengenai tantangan, peluang, dan arah masa depan dari sektor dinamis ini yang akan bermanfaat bagi para pemimpin lembaga pembayaran global.
Kemudian, Direktur Finance and Business Planning Bank Sahabat Sampoerna, Henky Suryaputra, menambahkan bahwa, peluncuran laporan ini pun menggarisbawahi dukungan Bank Sampoerna terhadap komitmen EPAA yang tak tergoyahkan untuk menjawab meningkatnya minat masyarakat terhadap inovasi dan ekspansi pembayaran di Indonesia.
Baca juga: Industri Fintech Tumbuh Pesat, Awas! Serangan Siber Marak
“Kami telah menyaksikan dan menjadi bagian perkembangan signifikan di Indonesia selama tujuh tahun terakhir. Laporan EPAA hadir pada saat yang sangat penting, yang memandu pemain baru maupun lama menuju peluang besar yang terhampar,” ujar Henky dalam kesempatan yang sama.
Adapun, terdapat beberapa perwakilan dari Citi Indonesia, Go-Play, IBM Consulting, FIS, ASTRO, PT Timkado Sejahtera Indonesia, Ayoconnect, DOKU, dan Verifone yang memberikan wawasan luas mengenai tren, teknologi pembayaran yang sedang berkembang, lanskap fintech, strategi sukses, prospek industri, dan peran penting pemerintah dalam mendorong inovasi. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (24/12)… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More