Jakarta – Uni Eropa menyebut Indonesia merupakan mitra kunci dan strategis bagi Uni Eropa. Demikian diungkapkan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Brussels, Kamis 21 April 2016.
Keduanya juga meyambut baik diselesaikannya scoping papers sebagai dasar Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Jokowi juga berharap bahwa FLEGT Licence dapat segera diterapkan. Kepada Juncker, mantan orang nomor satu DKI ini juga menyampaikan kekhawatirannya atas diskriminasi dan kampanye hitam atas CPO Indonesia. “Sustainability adalah prioritas Indonesia” tegas Jokowi.
Usai pertemuan bilateral, keduanya melakukan pernyataan pers bersama. Jokowi menyampaikan bahwa hari ini Indonesia dan Uni Eropa telah mengambil satu langkah maju. Terkait Scoping Papers, Jokowi mengatakan ini akan menjadi dasar bagi negosiasi CEPA. Sehingga Presiden berharap negosiasi dapat segera dilakukan.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi tak lupa menjelaskan mengenai perkembangan ekonomi Indonesia dimana pada triwulan terakhir 2015 mencapai pertumbuhan 5,04%. Hal itu ditanggapi positif oleh Presiden Komisi Eropa. Juncker menyebut pertumbuhan yang dicapai oleh Indonesia merupakan pertumbuhan di atas Eurozone.(*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More