Jakarta – Halal Development Corporation Berhad (HDC) Malaysia akan menginisiasi Indonesia-Malaysia Halal Forum sebagai wadah bertukar informasi pengembangan industri halal. Forum ini dimaksudkan untuk memperkuat ekosistem industri halal di kedua negara.
“Forum ini akan mengangkat isu, tantangan dan kesempatan dalam mengembangkan industri halal. Kita bisa angkat topik seputar regulasi, infrastruktur, sumber daya manusia, kerja sama dagang antar negara wilayah, potensi industri, dan aspek pendukung lainnya,” ujar Chief Industry Development Officer Hanisofian Alias di Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2022.
Di Malaysia, Halal Development Corporation Berhad (HDC) memiliki peran mengoordinasi dan mensinergikan seluruh inisiatif strategis pengembangan industri halal. Dengan kata lain, HDC memiliki keterlibatan strategis dalam pembangunan industri halal bersama lembaga publik, swasta, akademisi, dan komunitas di Malaysia.
Sementara itu, Afdhal Aliasar selaku Direktur Industri Produk Halal KNEKS menyambut baik itikad Malaysia menjalin kerja sama ini. Ia menyampaikan bahwa halal mengandung nilai keberlanjutan untuk diterapkan dalam pengembangan industri dan perekonomian suatu negara. Terlebih, banyak negara dunia sudah mulai memanfaatkan ekonomi halal sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di negaranya.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia tengah fokus menyusun Masterplan Industri Halal Indonesia yang berisikan arah strategis pengembangan industri halal Indonesia 2022 sampai dengan 2029.
“Saat ini KNEKS bersama Bank Indonesia, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian PPN/ Bappenas tengah menyusun Masterplan Industri Halal Indonesia. Yaitu, berisi strategi besar pengembangan industri halal yang terintegrasi lintas stakeholders seluruh Indonesia. Arah strategis di dalamnya akan menjadi rekomendasi kebijakan dalam penyusunan rencana kerja pemerintah jangka menengah dan panjang,” pungkas Afdhal.
Indonesia memiliki cita-cita menjadi Pusat Produsen Halal Dunia di tahun 2024. Saat ini Pemerintah Indonesia menggenjot 13 program prioritas untuk mewujudkan impian tersebut. Salah satunya ialah, KNEKS bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan tengah melaksanakan kodefikasi data produk halal untuk perdagangan internasional.
Kinerja serta outlook ekonomi syariah di Indonesia dan dunia yang membaik, akan diikuti arus pergerakan produk, jasa, dan modal (investasi dan teknologi) yang lebih besar. Kerja sama antar kedua negara merupakan bentuk kolaborasi yang diperlukan untuk mengakomodasi percepatan pengembangan ekosistem ekonomi syariah, bermula di regional Asia Tenggara. Hal ini juga dalam memanfaatkan potensi ekonomi serta momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. (*) Dicky F.
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More