Moneter dan Fiskal

Indonesia Makin Menjauh dari Jurang Resesi, Ini Buktinya!

Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian optimis pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 mampu mencapai di atas 5 persen. Pun demikian dengan tahun ini, ekonomi Indonesia diramal akan semakin tinggi dan jauh dari resesi.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, pada kuartal III 2023 perekonomian memang masih di bawah 5 persen, yakni 4,94 persen. Namun, jika dilihat dari sejumlah indikator, pada akhir tahun atau kuartal IV 2023 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di atas 5 persen.

Baca juga: Resesi AS Tak Akan Pengaruhi Ekonomi ASEAN, Ini Penjelasan Pengamat

“Fundamental kita cukup kuat, terutama dari indikator makroekonomi, pertumbuhan ekonomi dalam 8 kuartal di kisaran 5 persen, walaupun di kuartal III 2023 kemarin 4,94 persen. Untuk 2023 pemerintah masih yakin bisa di kisaran 5 persen. Nanti di 2024 akan lebih optimis, lebih baik lagi dari 2023,” kata Susiwijono dalam Economic Outlook 2024, Kamis 25 Januari 2024.

Optimisme tersebut, tercermin dari laju inflasi yang makin melandai. Pada Desember 2023 inflasi sebesar 2,61 persen, berada di kisaran target yang ditetapkan pemerintah 2,5±1 persen.

Kemudian, rasio utang di tahun 2023 semakin membaik di kisaran 38,7 persen. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2021 dan 2022.

Baca juga: Asia Berpotensi Sumbang Dua Pertiga Pertumbuhan Ekonomi Dunia, RI Punya Andil?

Dari sisi neraca perdagangan juga masih mencetak surplus meski terjadi menurunan dibandingkan 2022. Penurunan ini terjadi salah satunya karena harga komoditas yang mengalami penurunan. Di mana neraca perdagangan RI surplus 40 bulan berturut-turut, meskipun di 2023 menurun dibandingkan 2022 menjadi USD36,9 miliar dari sebelumnya USD54 miliar.

“Beberapa indikator ini meyakinkan kita fundamental kita cukup baik untuk menatap di 2024. Terkait kemungkinan terjadi resesi semua angka menunjukkan kita masih jauh dari kondisi resesi,” ungkapnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

4 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

18 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

24 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

1 day ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago