Keuangan

Indonesia Insurance Summit 2024: Budi Herawan Tekankan Pentingnya Inovasi Produk Asuransi untuk Menjawab Kebutuhan Gen Z

Denpasar – Dalam era digital yang terus berkembang, industri asuransi menghadapi tantangan baru dengan munculnya Generasi Z (Gen Z) sebagai kelompok demografis yang semakin signifikan.

Generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an ini memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Terutama dalam hal bagaimana mereka memandang dan berinteraksi dengan produk asuransi.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan, menekankan pentingnya inovasi untuk menjawab kebutuhan dan ekspektasi Gen Z dalam hal asuransi.

“Inovasi adalah kunci. Kita harus terus mengembangkan produk yang dapat mengatasi risiko dan peluang yang muncul, seperti asuransi mikro untuk komunitas yang kurang terlayani, asuransi parametrik untuk bencana alam, dan memahami kemunculan Gen Z dalam masyarakat kita,” ujarnya dalam acara Indonesia Insurance Summit 2024 di Denpasar, Bali, Kamis, 22 Agustus 2024.

Salah satu ciri utama Gen Z adalah pendekatan “digital-first” dalam hampir semua aspek kehidupan mereka, termasuk bagaimana mengonsumsi layanan asuransi.

Baca juga: Indonesia Insurance Summit 2024: Bangun Kepercayaan dan Sinergi di Industri Asuransi Nasional

Generasi ini lebih memilih layanan yang dapat diakses secara online dibandingkan dengan layanan tradisional seperti tatap muka atau melalui telepon. Mereka mengharapkan proses yang cepat, efisien, dan dapat dilakukan dengan beberapa klik di perangkat digital mereka.

Gen Z juga sangat menghargai transparansi dan kepercayaan dalam layanan yang mereka gunakan. Bagi Gen Z, mengetahui detail secara transparan adalah faktor penting dalam membangun kepercayaan terhadap produk asuransi.

“Mereka menginginkan informasi yang jelas dan langsung tentang apa yang mereka bayar dan apa yang dijamin,” ucap Budi.

Personalisasi merupakan hal lain yang menjadi perhatian utama bagi Gen Z. Mereka cenderung menolak solusi yang seragam dan lebih tertarik pada polis asuransi yang dapat disesuaikan dengan gaya hidup mereka.

Selain itu, karena banyak dari mereka baru memulai karier dan memiliki sumber daya keuangan yang terbatas, keterjangkauan menjadi faktor penting dalam keputusan mereka memilih asuransi. Polis yang fleksibel dan terjangkau akan lebih menarik perhatian mereka.

Gen Z juga dikenal memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Mereka cenderung mendukung perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosial dan sejalan dengan nilai-nilai mereka.

Perusahaan asuransi yang dapat menunjukkan komitmen terhadap isu-isu sosial, seperti keberlanjutan lingkungan atau pemberdayaan komunitas, akan lebih mudah menarik minat dari generasi ini.

Meskipun begitu, Gen Z seringkali bersikap skeptis terhadap asuransi, menganggapnya rumit dan membingungkan. Ini bisa menyebabkan kurangnya minat atau bahkan ketidakpercayaan terhadap produk asuransi.

Baca juga: Industri Asuransi Harus Kredibel dan Bisa Dipercaya

Dalam hal ini, Budi menekankan bahwa perusahaan asuransi perlu menyederhanakan produk dan memberikan edukasi yang lebih baik. Selain itu, keputusan pembelian Gen Z sangat dipengaruhi oleh ulasan dari teman sebaya dan media sosial, lebih daripada iklan tradisional.

“Mereka cenderung mempercayai pengalaman orang-orang seusianya, menjadikan ulasan dan rekomendasi sebagai faktor penentu dalam memilih produk asuransi,” kata Budi.

Gen Z juga menunjukkan minat pada model asuransi yang inovatif, seperti asuransi berbasis penggunaan (pay-as-you-go) atau asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan teknologi. Model-model baru ini menawarkan fleksibilitas dan transparansi yang sesuai dengan preferensi mereka.

“Asuransi harus mampu beradaptasi dengan tren ini dan menawarkan solusi yang relevan bagi Gen Z,” tegas Budi. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

3 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

3 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

3 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

4 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

5 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

6 hours ago