Analisis

Indonesia Ingin Gabung BRICS, CSIS: Kita Sudah Anggota G20

Jakarta – Indonesia dikabarkan membuka peluang untuk bergabung dengan BRICS, kelompok negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Menanggapi hal tersebut, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan bahwa Indonesia sebenarnya tidak perlu bergabung dengan BRICS.

Menurut Direktur Eksekutif CSIS, Yose Rizal Damuri, Indonesia tidak memerlukan platform untuk berkiprah di tingkat global, mengingat Indonesia sudah menjadi anggota G20 yang dianggap lebih besar dan lebih berpengaruh daripada BRICS.

“Indonesia itu anggota G20 kok. Kita tidak terlalu memerlukan satu platform baru untuk mempunyai penampilan ataupun mempunyai corong di tingkatan global,” ujar Yose dalam acara Media Briefing CSIS bertajuk “Merespons Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Masukan” yang digelar Jumat, 25 Oktober 2024.

Baca juga: Prabowo Jajaki BRICS, Bagaimana Nasib OECD yang Dirintis Jokowi?

Yose menambahkan bahwa kehadiran Indonesia di G20 sudah memberikan “panggung global” tersendiri. Situasi ini berbeda dengan negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand, yang belum memiliki kesempatan yang sama untuk berperan di kancah internasional.

Melampaui Kancah ASEAN

Selain Indonesia, ketiga negara tersebut diisukan telah menjadi mitra BRICS. Yose berpendapat bahwa posisi Indonesia seharusnya sudah melampaui kancah ASEAN, bahkan mungkin dapat membantu ASEAN meningkatkan level pengaruhnya di G20.

“Kalau perlu kita membawa ASEAN untuk menjadi salah satu anggota G20, seperti African Union (Uni Afrika) misalnya,” kata Yose.

“Dan itu yang kita harus bisa coba kembangkan ke depannya. Bukan menjadi bagian dari satu kelompok yang sampai sekarang belum ketahuan juga kebutuhannya seperti apa,” tutup Yose.

Baca juga: Negara Anggota BRICS Serukan Israel Hentikan Perang Berdarah di Gaza

Sebagai informasi, rumor mengenai Indonesia bergabung dengan BRICS telah beredar dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu, 26 Oktober 2024, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membenarkan rumor tersebut.

Juru Bicara Kemenlu, Roy Soemirat mengungkapkan bahwa Menlu Sugiono menyampaikan minat Indonesia bergabung dengan BRICS dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Proses pendaftaran ke BRICS, kata Roy, sudah dimulai. Kemenlu berharap, dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS, reformasi sistem multilateral dapat didorong agar lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan kebutuhan global saat ini. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Yulian Saputra

Recent Posts

Gojek Tingkatkan Literasi Keuangan Mitra, Tekankan Bahaya Judi Online

Jakarta - Platform transportasi online, Gojek sebagai bagian dari grup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk… Read More

2 hours ago

GREAT Prestige Optima Protector Meluncur, Bantu Realisasikan Tujuan Finansial Nasabah Lebih Cepat

Jakarta - Great Eastern Life Indonesia bersama dengan mitra strategisnya PT Bank OCBC NISP Tbk… Read More

4 hours ago

Andien hingga Maliq & D’Essentials Siap Hentak Panggung Golo Mori Jazz 2024

Jakarta – Perhelatan musik jazz berskala internasional, International Golo Mori Jazz 2024 bakal digelar pada… Read More

4 hours ago

Modal Asing Keluar dari RI Rp6,63 Triliun dalam Sepekan, Simak Rinciannya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing keluar (capital outflow) senilai Rp6,63… Read More

4 hours ago

Bank Sulselbar Kantongi Laba Bersih Rp455,70 Miliar di Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Bank Sulselbar mencatatkan… Read More

5 hours ago

Meski Penuh Tantangan, Bank Mega Syariah Harap Bisnis Wealth Management Tumbuh 10 Persen di 2024

Jakarta - Bank Mega Syariah mencermati tantangan pertumbuhan pasar untuk produk wealth management syariah. Dibanding… Read More

8 hours ago