Categories: Keuangan

Indonesia Eximbank Salurkan Pembiayaan Rp73 Triliun

Gresik–Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) menyalurkan pembiayaan sampai akhir tahun sebesar Rp73 triliun. Adapun di tahun depan, Indonesia Eximbank menargetkan kenaikan pembiayaan sampai 20 persen.

Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega menyebut sampai saat ini, aset mereka mencapai Rp83 triliun. Dimana sekira Rp10 triliunnya digunakan sebagai treasury operation.

“Sisanya semuanya kami salurkan ke pembiayaan,” sebut Ngalim ditemui pada penandatanganan kerja sama fasilitas pembiayaan dengan skema penugasan khusus national interest acount (NIA) di Gresik, Jawa Timur, Kamis 10 Desember 2015.

Tahun depan, lanjut Ngalim, perusahaannya menargetkan kenaikan pembiayaan sebesar 20 persen dibandingkan dengan pembiayaan tahun ini. Itu berarti, tahun depan, LPEI menargetkan pembiayaan sekitar Rp90 triliun.

“Saat ini equity kami sekitar Rp12 triliun. Kebutuhan pendanaan sisanya nanti kami bisa dapatkan dari pihak ketiga karena kita tidak mengumpulkan dana pihak ketiga,” tambahnya.

Selain pembiayaan reguler, Ngalim menyebut, sampai tahun depan, Indonesia Eximbank mendapatkan tugas khusus dari pemerintah. Indonesia Eximbank mendapatkan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1 triliun. Penyertaan ini digunakan untuk menyalurkan pembiayaaan khusus dengan skema National Interest Account (INA).

Program ini, digunakan sebagai bentuk realisasi kebijakan paket ekonomi pemerintah tahap 1 dan 3. Program INA bertujuan untuk mendorong agar ekspor tidak turun terlalu tajam dengan konsentrasi pada barang-barang produksidan juga tujuan negara ekspor yang berbeda.

“Kami memberikan pinjaman kepada PT INCA yang akan memproduksi 150 gerbong kereta api dan diekspor ke Bangladesh sebesar Rp300 miliar,” sebut dia.

Adapun sebesar Rp700 miliar sisanya,LPEI  akan memberikan kepada UMKM yang  bergerak di bidang manufaktur  untuk komoditas berupa produk olahan ikan, alas kaki, tekstul dan produk tekstil serta furnitur. Penerima bantuan skema ini, tambah Ngalim, harus berorientasi ekspor atau juga secara langsung mendukung atau memasok kegiatan ekspor.

“Masing -masing UMKM mendapatkan bantuan sampai Rp50 miliar,” jelasnya.

Jangka waktu penugasan tugas ini, sambungnya, adalah sampai Desember 2016. Sebagai awalan, LPEI memberikan bantuan kepada PT Cemerlang Laut Ambon (CLA) yang bergerak di sektor perikanan. CLA merupakan supllier dari PT Kelola Mina Laut yang sudah mengolah hasil pengolahan ikan ke lebih dari 40 negara. Di samping itu, LPEI juga memberikan bantuan ke PT Araputra Fortuna Perkasa (AFP) yang bergerak di bidang furnitur. (*) Gina Maftuhah

Paulus Yoga

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago