Categories: Nasional

Indonesia dan AARG Bahas Standar Praktik Audit

Bali—Jumlah perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia terus bertambah sejalan dengan besarnya potensi pasar yang ada di Indonesia. Untuk itu, perlu ditetapkan semacam standar aturan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. Salah satunya mengenai praktik audit.

Seperti diketahui, pelaporan keuangan dari perusahaan multinasional harus diaudit oleh auditor berlisensi yang mematuhi peraturan audit di wilayah hukum masing-masing negara tempat perusahaan tersebut beroperasi.

Saat ini, Indonesia bersama-sama dengan negara-negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Audit Regulators Group (AARG) tengah melakukan pembahasan mengenai standar regulasi praktik audit di wilayah Asia Tenggara.

Sekretaris Jenderal AARG, Hadiyanto mengungkapkan, untuk praktik audit, Indonesia memiliki standar audit dengan standar global. “Sekarang kita sudah mengadopsi International Audit Standard di negara kita,” ungkap Sekretaris Jenderal Hadiyanto dalam The 4th ASEAN Audit Regulators Group (AARG) meeting and inspection workshop di Bali, Rabu, 20 Januari 2016.

Seiring dengan tumbuhnya perusahaan-perusahaan multinasional tersebut, perusahaan audit dengan jaringan global pun turut tumbuh. “Sangat umum bagi kita mendengar Deloitte (Deloitte Touche Tohmatsu), EY (Ernst and Young), KPMG, dan PwC (PricewaterhouseCoopers),” tambahnya.

Perusahaan-perusahaan audit tersebut, lanjutnya, berpraktik secara global dengan metodologi audit, jaminan kualitas, dan pelatihan yang sama. Namun, pada saat yang sama, mereka juga harus beroperasi dan memberikan layanan di bawah regulasi pelaporan keuangan yang berbeda-beda di wilayah hukum masing-masing negara.

Dengan kondisi tersebut, dapat diketahui bahwa kekurangan yang ditemukan dalam audit dan pelaporan keuangan di perusahaan global dalam satu yurisdiksi tertentu dapat menimbulkan dampak bagi pelaporan keuangan di yurisdiksi lain. Hal ini dikarenakan, perusahaan-perusahaan ini menggunakan standar pelaporan keuangan yang sama, dan dapat diaudit oleh perusahaan audit jaringan global yang sama.

“Mengingat dampak penyebaran audit dan pelaporan keuangan global, melalui forum ini kita dapat mendiskusikan kembali regulasi terkait audit apa yang harus kita lakukan untuk memastikan kualitas audit yang tinggi dapat tercapai,” jelasnya. (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

44 mins ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

49 mins ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

2 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

3 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

3 hours ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

3 hours ago