Headline

Indonesia Berpotensi Resesi, Ini Kata Pemerintah

Jakarta – Survey Bloomberg menyatakan, bahwa indonesia memiliki potensi resesi sebesar 3%. Namun demikian, angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan negara lain. Meskipun, inflasi Indonesia mengalami kenaikan hingga 4,35% di bulan Juni 2022.

Menyikapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto mengatakan situasi perekonomian Indonesia saat ini berada disituasi yang relative baik. Hal tersebut ditunjukan oleh sejumlah hal yang mendukung perekonomian Indonesia.

“Ekonomi Indonesia relatif sedang baik di mana inflasi sekitar 4,2%, pertumbuhan 5,01%. Kemudian juga dalam situasi lain Indonesia, ekonomi dibanding negara lain kita punya debt to GDP ratio sekitar 42%, beberapa negara itu mencapai 100%. Kemudian defisit masih sekitar 4% dan current account 0,5% dan balance of trade kita 26 bulan positif terus, dan Indonesia punya foreign reserve sebesar USD135 miliar,” ujar Airlangga pada Delegasi Dana Moneter Internasional (IMF), Bogor, 17 Juli 2022.

Dengan kinerja ekonomi tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) menilai bahwa perekonomian Indonesia dalam kondisi baik dilihat dari beberapa sisi seperti kinerja ekonomi, sisi pertumbuhan, neraca pembayaran yang mengalami surplus perdagangan selama 26 bulan berturut-turut, dan  inflasi yang berada di bawah 5%.

Lebih lanjut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa, perekonomian yang saat ini dalam kondisi baik juga harus didukung oleh sinkronisasi dan kerja sama antara kebijakan moneter fiskal dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan.

“Paling penting yaitu sinkronisasi dan kerja sama kebijakan moneter fiskal dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan untuk bisa menjaga untuk tetap bekerja secara harmonis karena ini akan membantu menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia,” ucap Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

Namun, di sisi lain Airlangga menambahkan, ia mengkhawatirkan keadaan kondisi inflasi yang meningkat di berbagai negara, serta tingkat suku bunga yang akan memasuki rezim baru yaitu kenaikan tingkat suku bunga global akan mempengaruhi pada investasi yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia.

Adapun tingkat probabilitas resesi untuk negara-negara ASEAN lainnya, yakni Filipina 8%, Thailand 10%, Vietnam 10% dan Malaysia 13%. Sedangkan pada kawasan Asia Pasifik untuk tingkat probabilitas resesi, yakni Sri Lanka 85%, Selandia Baru 33%, Korea Selatan 25%, Jepang 25%, dan Tiongkok 20%. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

10 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago