mengetaskan kemiskinan_bank dunia
Jakarta – Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil melakukan perbaikan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Demikian hasil paparan terbaru Bank Dunia dalam edisi pertama dari Laporan Kemiskinan dan Kesejahteraan Bersama (Poverty and Shared Prosperity Report).
Sejak 2008, sebanyak 60 dari 83 negara yang tercakup oleh laporan tersebut, mengalami kenaikan pendapatan rata-rata bagi rakyat yang hidup di 40% terbawah.
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim mengaku terkesan, bagaimana negara-negara terus mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan walaupun perekonomian dunia kurang mendukung. Namun, ujarnya, masih terlalu banyak rakyat bertahan dengan penghasilan yang terlalu kecil.
Tahun 2030 adalah tenggat waktu pengentasan kemiskinan ekstrem. Namun Presiden Kim menaruh perhatian serius akan risiko tidak tercapainya target tersebut. Oleh karena itu, ia berharap negara-negara tersebut juga mampu mendorong kembali pertumbuhan agar dapat mengurangi ketimpangan.
“Yang diperlukan cukup jelas: untuk menghentikan kemiskinan, kita perlu memperluas lapangan kerja agar masyarakat termiskin terbantu. Salah satu cara yang paling meyakinkan adalah pengurangan ketimpangan yang tinggi, terutama di negara-negara dimana banyak rakyat miskin,” jelasnya.(*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More