Jakarta – Kinerja reksa dana pada perdagangan pekan kemarin tercatat menurun cukup dalam, seiring menurunnya raport kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Mengutip data Infovesta, Senin, 24 Juli 2017, indeks reksa dana saham dan campuran tercatat mengalami pelemahan. Pelemahan terbesar dialami oleh indeks reksa dana saham yang terpuruk 1.28% dibandingkan dengan posisi akhir minggu sebelumnya. Kondisi itupun mendorong Indeks reksa dana campuran terseret turun akibat pelemahan bursa saham.
Seperti diketahui, selama sepekan, IHSG tampak bergerak mixed namun ditutup dengan pelemahan cukup dalam di hari terakhir.
Sementara indeks reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang masih mencatatkan penguatan. Penguatan pasar obligasi terutama obligasi pemerintah menjadi
penopang kinerja reksa dana pendapatan tetap selama pekan lalu.
Disisi lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menerbitkan aturan terkait dengan reksa dana. Peraturan OJK Nomor
34/POJK.04/2017 yang diundangkan pada tanggal 3 Juli 2017 ini mengatur tentang Reksa Dana Target Waktu.
Berbeda dengan jenis reksa dana lainnya, Reksa Dana Target Waktu tidak terpaku dengan mayoritas jenis Efek dalam portofolionya, melainkan mengacu kepada
sebuah tanggal tertentu atau sebuah waktu tujuan investasi jangka waktu tertentu.
Alhasil, Reksa Dana Target Waktu dapat mengubah komposisi portofolio Efek-nya dari yang mengandung sebagian besar Efek bersifat ekuitas berisiko tinggi perlahan menjadi cenderung konservatif seiring bertambahnya usia reksa dana tersebut.
Reksa dana jenis ini diterbitkan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan investor akan produk investasi
yang sesuai dengan siklus perencanaan keuangan. (*)
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More
Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More