Moneter dan Fiskal

Indeks Keyakinan Konsumen Turun di Februari 2025

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2025 berada dalam level optimis sebesar 126,4. Angka ini sedikit lebih rendah dari IKK pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 127,2.

Berdasarkan laporan Survei Konsumen yang diterbitkan BI, keyakinan konsumen yang tetap optimis pada Februari 2025 bersumber dari peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan tetap kuatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Pada Februari 2025 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini meningkat. Ini tecermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 114,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 113,5 pada Januari 2025.

Baca juga: BI Terbitkan Aturan Baru DHE SDA, Begini Ketentuannya

Kenaikan tersebut bersumber dari Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/ Durable Goods dan Indeks Penghasilan Saat Ini yang naik masing-masing sebesar 3,4 poin dan 0,1 poin menjadi 113,7 dan 122,7 pada Februari 2025, sementara Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja turun 1,5 poin menjadi sebesar 106,2.

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan tetap kuat. Hal ini tecermin dari IEK Februari 2025 sebesar 138,7, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Tetap kuatnya lEK bersumber dari optimisme ekspektasi penghasilan, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, dan ekspektasi kegiatan usaha yang masing-masing tercatat sebesar 143,3, 134,2 dan 138,6.

Di sisi lain, pada Februari 2025 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 74,7 persen, meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 73,6 persen. 

Baca juga: Kurangnya Transparansi APBN Dinilai Berisiko Guncang Ekonomi Nasional

Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) dan proporsi pembayarancicilan/utang (debt to income ratio) di Februari 2025 masing-masing sebesar 14,7 persen dan 10,6 persen, sedikit menurun dibandingkan Januari 2025 sebesar 15,3 persen dan 11,1 persen.

Kemudian, proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada hampir seluruh tingkat pengeluaran. Di sisi lain, porsi pendapatan yang ditabung mengalami penurunan untuk semua kelompok pengeluaran. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

11 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

17 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

18 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

19 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

20 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago