Moneter dan Fiskal

Indeks Keyakinan Konsumen Maret 2025 Menurun, Tanda Daya Beli Melemah

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2025 sebesar 121,1. Angka ini lebih rendah 5,3 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 126,4.

Terpantau penurunan IKK ini terjadi dalam 3 bulan beruntun, yaitu sejak Januari 2025 yang berada di level 127,2 dibandingkan Desember 2024 127,7. Kemudian, kembali turun di Februari 2025 menjadi sebesar 126,4.

Berdasarkan Survei Konsumen yang diterbitkan BI menyatakan, optimisme konsumen pada Maret 2025 bersumber dari keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang masih berada di atas threshold-nya (>100).

Pada Maret 2025 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tecermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Maret 2025 sebesar 110,6, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 114,2 pada bulan sebelumnya.

Baca juga: PMI Manufaktur RI Tetap Ekspansif Didorong Konsumsi Selama Ramadan-Idulfitri

IKE yang tetap kuat pada Maret 2025 didukung oleh seluruh komponennya, yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/ Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK), yang masing-masing tercatat sebesar 121,3, 110,2, dan 100,3, meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 122,7, 113,7, dan 106,2.

Selanjutnya, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan tetap kuat. Hal ini tecermin dari IEK Maret 2025 sebesar 131,7, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 138,7.

Tetap kuatnya IEK bersumber dari seluruh komponennya, yaitu Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP), Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU), dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) pada Maret 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 137,0, 132,2 dan 125,9, meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 143,3, 138,6, dan 134,2.

Persepsi responden terhadap ekspektasi penghasilan enam bulan ke depan juga menurun. Penurunan indeks terutama terjadi pada kelompok pengeluaran Rp2,1-3 juta yang turun dari 137,1 menjadi 124,9.

Kemudian, prakiraan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang lebih rendah dari periode sebelumnya. Penurunan terdalam tercatat pada level pendidikan sarjana sebesar 126,9.

Berdasarkan komponennya, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini terindikasi tetap kuat, bersumber dari kelompok pengeluaran Rp1-2 juta (115,3) dan >Rp5 juta (132,9) yang meningkat, sementara kelompok pengeluaran lainnya tercatat menurun.

Baca juga: Kepercayaan Konsumen Turun, The Fed Diprediksi akan Pangkas Suku Bunga

Adapun, pada Maret 2025 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) dan proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) masing-masing tercatat sebesar 75,3 persen dan 10,8 persen, meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 74,7 persen dan 10,6 persen.

Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) di Maret 2025 tercatat sebesar 13,8 persen, sedikit menurun dibandingkan Februari 2025 sebesar 14,7 persen.

Proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-2 juta sebesar 79,0 persen dan >5 juta 70,8 persen. Di sisi lain, porsi pendapatan yang ditabung mengalami penurunan untuk seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok pengeluaran Rp2,1-3 juta. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

KUR BRI Rp42,23 Triliun Mengalir ke 975 Ribu UMKM hingga Kuartal I 2025

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat telah menyalurkan Kredit Usaha… Read More

1 hour ago

Bank Mandiri (BMRI) Salurkan KUR Rp12,8 T per Maret 2025, Sektor Ini Raup Porsi Terbesar

Jakarta – Bank Mandiri mencatat telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp12,83 triliun kepada… Read More

2 hours ago

Awal Pekan IHSG Dibuka Hijau, Sentuh Level 6.718

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin, 28 April… Read More

3 hours ago

Rupiah Diprediksi Melemah di Tengah Sikap Wait and See Investor

Jakarta – Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), disebabkan oleh sikap investor yang… Read More

3 hours ago

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Ini Sederet Saham Berpotensi Cuan

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

4 hours ago

Wamenkop: Semangat Syarikat Islam dan Koperasi Tak Bisa Dipisahkan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengungkapkan, sejarah panjang perjalanan koperasi di Indonesia… Read More

12 hours ago