Ilustrasi: Neraca perdangan Indonesia. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) secara umum nasional pada Juni 2024 sebesar 0,03 persen secara bulanan (mtm). Adapun, tingkat IHPB secara tahunan (yoy) sebesar 3,36 persen dan secara tahun kalender (Juni 2024 terhadap Desember 2023) 1,85 persen.
Berdasarkan sektor secara bulanan, deflasi HPB Juni 2024 terjadi pada sektor pertanian serta pertambangan dan penggalian masing-masing sebesar 0,14 dan 0,07 persen. Sementara, sektor industri mengalami inflasi HPB sebesar 0,07 persen.
“Deflasi terdalam terjadi pada sektor pertanian sebesar 0,14 persen, sedangkan sektor industri memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,06 persen,” kata Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi, Senin, 1Juli 2024.
Baca juga: BPS Catat Deflasi 0,08 Persen di Juni 2024, Kelompok Ini Jadi Penyumbang Terbesar
Sedangkan, Indek Harga Perdagangan Besar bangunan/konstruksi pada Juni 2024 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen mtm dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Adapun, tingkat HPB kontruksi secara tahunan sebesar 1,22 persen yoy dan secara tahun kalender (Juni 2024 terhadap Desember 2023) 0,26 persen.
Imam menjelaskan, pada Juni 2024 secara bulanan seluruh kelompok jenis bangunan mengalami inflasi. Kenaikan terbesar terjadi di kelompok bangunan pekerjaan umum untuk pertanian, yakni sebesar 0,15 persen dengan andil 0,02 persen.
Baca juga: Rupiah Tembus Rp16.400 per Dolar AS, Harga BBM Siap-siap Naik?
Kemudian, komoditas bahan bangunan yang mengalami perubahan indeks harga pada Juni 2024 yang mengalami kenaikan antara lain, Semen naik sebesar 0,02 persen, batu pondasi bangunan 0,02 persen dan pasir 0,01 persen.
Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan yaitu aspal turun 0,02 persen dan solar turun 0,02 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More