Categories: Nasional

INDEF: Tingkat Pengangguran di Era Jokowi Meningkat

Pemerintah harus bergerak cepat dalam mengatasi meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akibat kondisi perekonomian nasional. Rezkiana Nisaputra

Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) meminta agar pemerintah dapat fokus memperbaiki kondisi perlambatan ekonomi nasional yang saat ini tengah terjadi. Pasalnya perlambatan ekonomi ini sudah berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran.

“Saat jamannya SBY, meski pertumbuhan dibawah 5% tapi pengangguran tidak meningkat. Tetapi sekarang mengalami peningkatan. Ini bagaimana pemerintah berupaya agar jangan sampai terjadi PHK” ujar Ekonom Senior INDEF Didik J. Rachbini di Jakarta, Rabu, 2 September 2015.

Menurutnya, saat era di Pemerintahan SBY, tingkat pengangguran dalam 5 tahun terakhir mengalami penurunan dari 7,4% menjadi 5,7%. Namun demikian, kata dia, saat di era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pengangguran justru naik dari 5,7% menjadi hampir 6%.

“Ini berarti per kuartal ada 300 ribu orang yang menganggur. Ini baru pengangguran yang terbuka, belum yang tertutup. Jadi pertahanan pertama dari ekonomi kita sudah jebol, yaitu pengangguran,” tukas Didik.

Sementara ditempat yang sama, Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati menegaskan, pemerintah harus memiliki data yang pasti terkait jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saat ini. Hal tersebut dianggap penting, karena sebagai dasar untuk memitigasi gelombang PHK yang lebih besar.

“Kalau Pak Hanif (Menaker) bilang ada 60 ribu orang yang di PHK, tapi serikat buruh bilang sudah lebih 100 ribu. Ini perlu diklarifikasi, karena terkait emergency rescue yang harus dilakukan pemerintah,” ucap Enny.

Menurutnya, jumlah PHK bisa lebih besar jika dihitung dari sektor usaha non-formal. “Kalau yang lapor saja 60 ribu, bagaimana perusahaan yang tidak melapor. Yang lapor itu adalah industri yang formal, yang dokumen-dokumen hukumnya lengkap. Kalau misalnya satu perusahaan PHK 1-5 orang, dikali sekian ribu sudah berapa ribu yang di PHK,” tutupnya. (*)

@rezki_saputra

Apriyani

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

7 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

10 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

11 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

15 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

1 day ago