Jakarta – Executive Director INDEF Tauhid Ahmad memprediksi nilai tukar Rupiah akan sedikit melemah di tahun 2021. Pelemahan nilai tukar ini disebabkan oleh beberapa faktor dari sisi nasional maupun global.
“Baselinenya Rp14.600. Akan sedikit melemah sampai Rp14.800,” ujar Tauhid pada acara talkshow bertajuk Kolaborasi Untuk Negeri yang diselenggarakan CIMB Niaga secara virtual, Senin, 7 Desember 2020.
Menurut Tauhid, ada tiga faktor utama yang menyebabkan melemahnya rupiah di tahun depan. Pertama, terkait dengan kepercayaan investor melihat dalam melihat seberapa cepat penanganan pandemi ini dilakukan.
Penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah, jelas dia, diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan para investor. Sehingga aliran dana asing bisa kembali masuk ke Indonesia.
Selain itu, faktor kedua dipengaruhi oleh inagurasi Joe biden yang baru mulai pada Januari 2021 mendatang. Menurutnya, pada saat itu investor baru akan mulai dipanggil pemerintah AS untuk memperkuat ekonomi domestik.
“Faktor ketiga adalah tingkat credit default swap (CDS) yang masih bergerak dinamis dan cenderung volatile pada 2021,” ujarnya. (*) Dicky F Maulana
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More