Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,10-5,20% di 2019
Jakarta — Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira beranggapan, pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2018 sebesar 5,27 persen (yoy) lebih ditopang oleh sektor konsumtif.
Hal tersebut seiring dengan berakhirnya hari raya idul fitri dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang telah diterima oleh masyarakat.
“Ada beberapa catatan yang mendorong yakni di sektor konsumtif. Ada sektor belanja pemerintah, seperti THR, bantuan sosial, dan lebih banyak belanja pemerintah bisa mendorong berbagai sektor,” kata Bhima di Aryaduta Hotel Jakarta, Senin 6 Agustus 2018.
Selain itu dirinya menilai iklim investasi masih berupaya melihat kondisi pasar. Dirinya beranggapan bahwa investor masih berada di posisi wait and see melihat peluang pasar. Tak hanya itu, dirinya menyebut kondisi perang dagang yang terjadi di Amerika Serikat cukup berdampak besar terhadap kondisi ekspor nasional.
Baca juga: BPS: Kondisi Ekonomi Pacu Optimisme Pelaku Bisnis
“Kita lihat ekpor agak melambat ada perang dagang serta proteksi dan ada fluktiasi harga komoditas. Kalau terus berlangsung akan menghambat pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga,” tambah Bhima.
Bahkan Bhima menyebut, bila kondisi perang dagang berlanjut hingga akhir tahun maka kondisi Asean Games dan pertemuan Annual Meeting IMF takan bisa mendongkrak angka pertumbuhan ekonomi.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2018 sebesar 5,27 persen (yoy) atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun lalu diperiode yang sama yang tercatat mencapai 5,01 persen. (*)
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More