Jakarta — Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira beranggapan, pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2018 sebesar 5,27 persen (yoy) lebih ditopang oleh sektor konsumtif.
Hal tersebut seiring dengan berakhirnya hari raya idul fitri dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang telah diterima oleh masyarakat.
“Ada beberapa catatan yang mendorong yakni di sektor konsumtif. Ada sektor belanja pemerintah, seperti THR, bantuan sosial, dan lebih banyak belanja pemerintah bisa mendorong berbagai sektor,” kata Bhima di Aryaduta Hotel Jakarta, Senin 6 Agustus 2018.
Selain itu dirinya menilai iklim investasi masih berupaya melihat kondisi pasar. Dirinya beranggapan bahwa investor masih berada di posisi wait and see melihat peluang pasar. Tak hanya itu, dirinya menyebut kondisi perang dagang yang terjadi di Amerika Serikat cukup berdampak besar terhadap kondisi ekspor nasional.
Baca juga: BPS: Kondisi Ekonomi Pacu Optimisme Pelaku Bisnis
“Kita lihat ekpor agak melambat ada perang dagang serta proteksi dan ada fluktiasi harga komoditas. Kalau terus berlangsung akan menghambat pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga,” tambah Bhima.
Bahkan Bhima menyebut, bila kondisi perang dagang berlanjut hingga akhir tahun maka kondisi Asean Games dan pertemuan Annual Meeting IMF takan bisa mendongkrak angka pertumbuhan ekonomi.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2018 sebesar 5,27 persen (yoy) atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun lalu diperiode yang sama yang tercatat mencapai 5,01 persen. (*)
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More