News Update

Indef: Perlindungan Sosial di Masa Pandemi Belum Optimal

Jakarta – Peneliti Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Media W. Askar mengatakan program perlindungan sosial di Indonesia pada masa covid-19 belum maksimal. 

“Memang ada atensi yang luar biasa yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal diversifikasi program. Tapi memang secara alokasi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sekitar 15%“, ujarnya  dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2020.

Bahkan, kata dia, alokasi dana perlindungan sosial kalah bersaing dengan prioritas lain khususnya infrastruktur yang justru dampaknya bersifat long term.

Asal tahu saja, Anggaran Perlindungan sosial dalam RAPBN 2021 sebesar Rp419,3 triliun atau lebih rendah dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp495 triliun. Pada saat bersamaan anggaran infrastruktur justru mengalami peningkatan 47,3% dari Rp281,1 triliun di 2020 menjadi Rp414 triliun di RAPBN 2021.

“Ketika jumlah penduduk miskin diperkirakan meningkat cukup signifikan pada 2021 tapi ibarat feel nya tetap sama. Sedangkan jalan kita lebih panjang dan terjal dari tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara lain, jumlah coverage perlindungan sosial di indonesia yang berada di angka 110,60% masih berada di bawah rata-rata negara lain di dunia yang mencapai 244%.

“Jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain termasuk malaysia yang mendekati rata-rata (196,04%). Bahkan india, kenya, bisa mengalokasikan prioritas yang lebih signifikan bagi masyarakat dalam hal covered perlindungan sosial,” paparnya.

Selain itu, berdasarkan data Open Data Institute (ODI) 2020, relokasi anggaran Indonesia untuk stimulus ekonomi terhadap GDP 2018 hanya sekitar 1,1%. Lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Thailand yang 2,5%, Pilipina 1,9%.

“Dibandingkan dengan keberpihakan banyak negara, stimulus ekonomi indonesia khususnya untuk realokasi anggaran itu masih belum cukup maksimal,” tutupnya. (*) Dicky F Maulana

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

4 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

17 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

23 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

1 day ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago