News Update

INDEF: Pengusaha Masih Wait and See Hadapi Tahun Politik

Jakarta– Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan terus mengimbau pelaku usaha agar tidak terus memantau dan menunggu (wait and see) untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun politik 2018 ini.

Hal tersebut disampaikannya guna pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan tahun politik tidak menganggu pertumbuhan ekonomi.

Menanggapi hal itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, ada dua hal yang membuat para pelaku bisnis menahan ekspansi bisnisnya di tahun politik 2018. Salah satunya ialah kondisi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

“Pengusaha masih banyak yang bilang wait and see ya karena kondisi pilkada sekarang beda kondisinya dengan pilkada sebelumnya. Kondisi ekonomi kita di tahun politik sebelum 2014 dan 2009 terus tumbuh bahkan pertumbuhan ekonomi bisa bisa 6 persen sekarang sulit untuk capai itu,” jelas Bhima pada tema yang dia bawakan “Distrupsi Ekonomi di Tahun Politik” di Ayana MidPlaza Jakarta, Kamis 25 Januari 2018.

Dirinya menilai, para pelaku usaha masih belum yakin terhadap kondisi perekonomian nasional terlebih tahun ini akan berlangsung Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 171 kota. Terlebih pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai tumbuh namun lambat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi sampai dengan kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen atau lebih tinggi dari kuartal I dan kuartal II yang masing-masing tercatat 5,01 persen.

Ekonom yang juga anggota dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ini menambahkan, faktor kedua yang menghambat pelaku usaha ialah kondisi industri pengolahan yang terus menunjukkan angka perlambatan dimana pada tahun ini industri pengolahan hanya tumbuh 4,3 persen.

“Sehingga sektor industri pengolahan tidak lagi diminati, saat ini lebih banyak berpikir menjadi importir,” tambah Bhima.

Sebagaimana diketahui industri pengolahan sendiri merupakan penyerap sektor tenaga kerja, sekaligus salah satu sektor industri strategis. Selain itu ironisnya, saat ini porsi industri pengolahan terus turun kontribusinya di bawah 20 persen terhadap PDB nasional. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

5 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

6 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

9 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

12 hours ago