Dampak dari kebijakan pengendalian impor dan program pengembangan jagung di lahan khusus, serta upaya lain yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut menyebabkan impor jagung sebagai bahan pakan ternak turun menjadi 884.679 ton pada 2016 (hingga 31 Desember).
Baca juga: INDEF Pertanyakan Kebijakan Impor Beras Pemerintah
Tercatat penurunan impor tersebut, mencapai 68 persen dibandingkan dengan 5 tahun terakhir. Pada 2011 tercatat impor jagung di angka 3.076.375 ton; pada 2012 sebesar 1.537.512 ton; pada 2013 sebesar 2.955.840 ton; pada 2014 sebesar 3.164.061 ton; serta pada tahun 2015 sebesar 2.741.966 ton.
Sebelumnya pada Pekan Nasional Tani dan Nelayan (Penas KTNA) di Banda Aceh, Sabtu, 6 Mei 17 Jokowi mengapresiasi kinerja petani di seluruh Indonesia yang mendukung peningkatan produksi jagung sehingga Indonesia dapat menekan ketergantungan pada jagung impor. Hal tersebut tercermin dari turunnya angka impor jagung dari 3,6 juta ton pada 2015, menjadi 900 ribu ton pada 2016 setelah pemerintah memutuskan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp3.150 per kg. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More