Jakarta – Institute for Development on Economics and Finance (INDEF) menilai, sektor UMKM menjadi sektor ekonomi yang paling terdampak oleh Covid-19. Ekonom Indef, Tauhid Ahmad mengatakan, jika merujuk pada situasi terkini, pertumbuhan sektor UMKM tercatat paling jeblok sekaligus dengan pelaku terbanyak di Indonesia.
Menurutnya, pertumbuhan beberapa sektor-sektor dari UMKM cukup menurun pada Triwulan I-2020. Contohnya seperti, sektor industri hanya tumbuh 2%, perdagangan tumbuh 1,6%, pertanian tumbuh 0,02%, dan sektor makanan dan minuman yang tumbuh 1,95%.
“Sektor UMKM adalah pelaku usaha yang paling banyak dengan jumlah kredit yang besar. Sektor-sektor inilah yang paling merasakan dampaknya dibandingkan sektor lain,” jelas Tauhid dalam webminar diskusi Indef, di Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020.
Maka dari itu, dirinya mengusulkan perlunya skema dana bantuan baru yang lebih fleksibel. Sehingga, proses bantuan dana dapat langsung sampai ke sektor UMKM tanpa birokrasi yang berbelit-belit.
“Saya kira perlu skema dana darurat baru yang tidak berbelit untuk UMKM. Contohnya seperti, dana hibah atau dana desa yang dapat dimanfaatkan untuk pemulihan sektor UMKM. Pemerintah harus hadir dan terjun ke sektor rill yang paling bawah,” ucapnya. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More