Keuangan

INDEF : Evaluasi Paket Ekonomi, Memajukan Perekonomian

Jakarta –  INDEF menekankan pentingnya mendukung keuangan syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut diungkapkan Enny Sri Hartati, Direktur Eksekutif IINDEF dalam acara seminar nasional Kajian Tengah Tahun INDEF 2016 bertajuk Evaluasi Paket, Evaluasi Ekonomi. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara INDEF dengan dengan Kementrian Keuangan Indonesia, Universitas Trilogi dan World Islamic Economic Forum (WIEF) Foundation.

INDEF juga menekankan bahwa dukungan terhadap keuangan syariah diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di semster II 2016. Ia juga mengatak bahwa seluruh para akademisi, pelaku usaha dan para pemangku kepentingan lain  perlu bersama-sama memetakan dan mengemas potensi ekonomi syariah di Indonesia.

“Pengembangan ekonomi syariah berarti pengembangan ekonomi Indonesia, dan WIEF 2016 yang akan berlangsung pada awal Agustus (2-4 Agustus 2016) mendatang merupakan kesempatan emas untuk melakukan inisiatif itu” terang Enny.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martodardojo yang hadir dalam seminar tersebut mengatakan, percepatan implementasi paket kebijakan pemerintah diharapkan dapat meningkatan investasi dan ekspor. Ia menjelaskan bahwa optimisme ini didukung oleh banyak sinyalemen lain penguatan rupiah, inflasi yang terjaga, stabilitas sistem keuangan yang baik dan juga kebijakan pemerintah seperti Amnesti Pajak yang membuka potensi repatriasi dana dari luar negeri ke dalam negeri.

Dampak dari kebijakan ekonomi yang harmonis, lanjut Agus, akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. “Di semester kedua ini sektor swasta diharapkan akan bangkit. Kita harapkan sektor properti lebih tumbuh, baik yang dibiayai keuangan konvensional mapun keuangan syariah,” terangnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko WIdodo (Jokowi) beserta tim ekonominya telah mengeluarkan Kebijakan Ekonomi Paket Tahap I-XII. Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Juni 2016) mengungkapkan bahwa ada 203 peraturan tentang Kebijakan Ekonomi Indonesia dalam Paket Tahap I-XII yang masuk daftar deregulasi. Di antara kebijakan yang telah diregulasi termasuk di antaranya revitalisasi industri modal ventura, pembiayaan konsorsium untuk industri yang berorientasi ekspor serta bisnis kreatif dan mikro. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam melakukan pengkajian  menyeluruh dan menyisir seluruh basis data kebijakan serta rencana aksi pascaimplementasi.

Seminar nasional evaluasi kebijakan ini dilakukan dalam rangka menyambut penyelenggaraan Forum Ekonomi Islam Dunia (World Islamic Economic Forum – WIEF) yang akan berlangsung pada tanggal 2-4 Agustus mendatang di Jakarta Convention Center. WIEF memahami pentingnya dukungan pemerintah dan kebijakan publik yang ramah dalam memfasilitasi pengembangan bisnis dan ekonomi di negara-negara Muslim. Misalnya, pasar sukuk akan dapat mencapai potensi penuh di pusat keuangan Islam jika disertai langkah-langkah maju dalam kebijakan ekonomi dan bisnis karena tumbuhnya pasar sukuk tumbuh, harus dibarengi pula dengan ketersediaan kebijakan dan  peraturan yang terkait.

Seminar menampilkan ekonom terkemuka Indonesia serta kepala keuangan dan lembaga-lembaga ekonomi. Selain Agus Martowardoyo, hadir pula Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara, Kepala Kadin Indonesia Rosan Roslani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, dan peneliti senior INDEF Didik J. Rachbini. Seminar ini merupakan kajian tengah tahun regular yang dilakukan INDEF dengan tujuan untuk mengevaluasi kinerja ekonomi Indonesia, mengidentifikasi target untuk pembangunan ekonomi lebih lanjut, dan menentukan prioritas untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional.(*)

Apriyani

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago