INDEF: Debat Kedua Capres Diharap Lebih Substantif
Jakarta– Debat calon presiden (Capres) kedua yang akan digelar pada minggu ini, diharapkan dapat menyajikan gagasan yang rasional dan lebih substantif kepada permasalahan yang masih dialami oleh negara baik pada sektor energi, pangan, sumber daya alam dan infrastruktur.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati saat ditemui setelah menghadiri diskusi ekonomi di Jakarta. Enny menilai, seluruh pihak harus dapat mendorong terciptanya debat yang substantif.
“Kalau KPU bisa tampilkan debat yang konseptual dan substantif dapat mempengaruhui 15% swing voters dan sekarang kita harapkan semua pihak yang terlibat dalam perhelatan mendorong debat yang subtantif,” kata Enny di Jakarta, Rabu 13 Febuari 2019.
Baca juga: Indef: Suku Bunga Acuan BI 6% Sudah Seimbang
Dirinya menambahkan, kontestasi debat capres akan mempengaruhi calon pemilih yang belim menjatuhkan pilihannya atau semakin membuat pemilih semakin yakin atas pilihannya.
Sebagai informasi, debat kedua Calon Presiden akan berlangsung ada Minggu 17 Febuari 2019, dimana tema yang diambil dalam debat kedua adalah sektor energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup dan infrastruktur.
Nantinya calon Presiden nomer urut 1 dan 2 akan memaparkan gagasan dan inovasi dalam permasalahan tersebut guna terus menumbuhkan sektor perekonomian nasional.(*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More