Ekonomi dan Bisnis

Indef Beberkan 5 Masalah Utama Pengelolaan Sumber Daya, Presiden RI Selanjutnya Bisa Atasi?

Jakarta – Kepala Center of Industry, Trade and Investment INDEF Andry Satrio Nugroho mengungkapkan, ada lima permasalahan utama dalam pengelolaan sumber daya yang harus diselesaikan oleh Presiden Indonesia selanjutnya. 

Ia menjelaskan, pertama terkait aktivitas pemanfaatan dan pengolahan illegal. Diketahui illegal mining dan illegal logging terjadi hingga saat ini, baik tambang batu bara illegal atau tambang pasir illegal.

“Dan hari ini kita tahu juga bahwa ekspor sedimentasi pasar itu mulai direncanakan oleh pemerintah dan dari penegakan hukum dari masalah ini belum terlihat,” katanya dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Kamis, 17 Januari 2024.

Baca juga: INDEF Ungkap PR Berat Capres-Cawapres Tekan Angka Kemiskinan RI

Kedua, terkait pengelolaan yang tidak berkelanjutan lantaran tidak ada regulasi yang memaksakan agar pengelolaan sumber daya alam ini bisa berkelanjutan. Apalagi setelah adanya UU Cipta Kerja.

“Beberapa pengolahan sumber daya alam yang ditargetkan seperti pengelolaan dalam konteks pangan pertanian berkelanjutan itu dianulir oleh UU Cipta Kerja,” jelasnya.

Lalu, permasalahan ketiga terkait dengan minimnya keterlibatan pemerintah daerah karena dimulainya UU Cipta Kerja membawa rezim investasi RI ke arah sentralistik, tidak lagi desentralistik. 

“Keempat, disaat yang bersamaan pula minimnya keterlibatan dari masyarakat,” tambahnya.

Kelima kata dia, adanya kuasa aktor ekonomi merangkap regulator. Di mana, saat ini jajaran menteri dalam kepemerintahan saat ini banyak diantaranya memiliki bisnis dan pelaku usaha dalam pengelolaan sumber daya alam. 

“Dan kita juga mengetahui dampak-dampak yang terjadi akbat kerusakan masalah tersebut seperti kerusahan lingkungan disruptif, konflik masyarakat dan negara, konflik masyarakat marjinal dan miskin serta mempercepat krisis iklim,” jelasnya. 

Baca juga: INDEF: 3 Capres-Cawapres Masih ‘Cuek’ Terhadap Pasar Modal Syariah Indonesia

Dengan berbagai permasalahan pengelolaan sumber daya tersebut, para calon presiden dan wakil presiden yang akan tampil dalam debat Pilpres 2024 harus mampu meyakinkan visi misi dalam mengatasi masalah diatas.

“Maka, pertanyaan yang ingin disampaikan kepada para paslon terkait dengan jaminan agar kegiatan penambangan dan pengelolaan sumber daya alam secara illegal dapat teratasi,” imbuhnya. 

Selain itu, bagaimana cara agar kemiskinan di di wilayah kaya sumber daya alam dapat terminimalisir dan teratasi.

“Dan konsep hilirisasi apa yang ditawarkan agar masyarakat tidak menjadi tumbal dari dampak kerusakan lingkungan yang terjadi akibat hilirisasi,” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

20 mins ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

24 mins ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

2 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

2 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

2 hours ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

3 hours ago