News Update

Incar Target Rp2,8 Triliun, Ini Strategi BTN di 2021

Jakarta – Tahun 2021 menjadi tahun penuh harapan dan optimisme dalam proses pemulihan ekonomi, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global. Semua sektor diharap dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk sektor properti/perumahan. Untuk memacu sektor ini diperlukan dukungan seluruh stakeholders di antaranya adalah Pemerintah, Jasa Keuangan dan Perbankan dan juga sektor pendukung lain yang menjadi ekosistem di sektor ini.

Direktur Finance, Strategy and Treasury Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, bahwa pihaknya optimis menghadapi tantangan di tahun depan dengan berbagai strategi yang diterapkan perseroan. Untuk tahun 2021, kata Nixon, Bank BTN telah mematok target laba pada kisaran Rp2,5 triliun hingga Rp2,8 triliun. Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit pada kisaran 7 -9% dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh pada kisaran yang sama. 

Untuk mencapai target tersebut, jelas Nixon, perusahaan akan terus melakukan apa yang dilakukan mulai tahun ini yakni dengan perbaikan business process kredit untuk semua segmen, dan mengembangkan sejumlah strategi diantaranya melakukan transformasi operasional cabang, mengembangkan KPR non subsidi, mengembangkan value chain diantaranya dengan mengembangkan kemitraan dengan para developer maupun mitra lainnya dalam lingkup ekosistem perumahan.

“Serta mengembangkan partnership misalnya membentuk perusahaan modal ventura, membentuk anak usaha baru untuk menangkap peluang yang ada meraih fee based income,  serta percepatan penyelesaian kredit macet,” ujar Nixon dalam diskusi di Jakarta, Selasa, 15 Desember 2020.

Sementara itu, lanjut dia, meski tahun 2020 tinggal menyisakan beberapa pekan lagi, Bank BTN tetap tancap gas untuk memastikan target-target terpenuhi, khususnya target kredit tersalur agar bermanfaat untuk rakyat banyak, sekaligus mendukung program perumahan nasional yang ditetapkan pemerintah.

Terkait dengan target laba bersih perseroan, Bank dengan kode saham BBTN ini menargetkan bisa membukukan laba bersih tahun 2020 pada kisaran Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun. Namun pada Oktober 2020, laba Bank BTN sudah menembus  angka Rp1,29 triliun atau sudah di atas target yang ditetapkan. Menurut Nixon, pihaknya optimis target laba di 2021 dapat tercapai.

“Tahun 2020 ini, Kami optimistis bisa menembus laba pada kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun didorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan fee based income,” jelas Nixon.

Optimisme Nixon cukup beralasan karena melihat capaian kredit tersalur pada April berada  pada kisaran Rp700 Miliar. Pada November kemarin menurut Nixon capaian kredit tersalur merupakan  angka tertinggi secara bulanan pada tahun 2020 yang mencapai kisaran Rp2,5 Triliun. Ini yang menjadi optimisme kita selama akhir tahun 2020 nanti kita bisa saja melampuai target. “Tapi tunggu angka pastinya nanti pada saat publikasi Desember 2020,” tegas Nixon meyakinkan.

Akhir tahun 2020, lanjut Nixon, sejumlah target lainnya seperti pencapaian Dana Pihak Ketiga atau DPK juga diproyeksikan akan senada dengan capaian laba perseroan. “Yang pasti, rasio dana murah atau CASA ( current account and saving account) semakin membaik  atau mencapai kurang lebih 40 persen pada bulan November, lebih baik dari Oktober yang ada di kisaran 37 persen,” ucap Nixon.

Keberhasilan Bank BTN mencapai target-targetnya ditempuh dengan strategi yang terukur dan sektor perumahan yang menjadi fokus bisnis perseroan tidak terlalu terdampak pandemic covid-19. Seperti yang telah disampaikan, Bank yang menguasai pangsa pasar KPR sebesar 40% ini melakukan pembenahan business process, memperbaiki sejumlah kebijakan, termasuk policy risk,  meningkatkan kepuasan nasabah serta melakukan upgrading infrastructure digitalisasi untuk produk DPK tapi juga KPR.

Di tengah pandemi, menurut Nixon dukungan pemerintah dioptimalkan dengan baik oleh Bank BTN, misalnya penyaluran Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan dana subsidi perumahan. “Pemerintah menempatkan dana di Bank BTN sebesar Rp 10 triliun. Hal itu guna mendorong sektor perbankan khususnya sektor perumahan. Hingga November 2020, Bank BTN telah berhasil merealisasikan Rp 25,6 triliun, hampir mencapai target yang sebesar Rp30 triliun yang sebagian besar mengalir ke KPR,” kata Nixon. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Pinjol Investree Dibubarkan, OJK Tegaskan Pengguna Tetap Wajib Lunasi Utang

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melanjutkan proses likuidasi atau pembubaran terhadap perusahaan fintech lending… Read More

15 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Anjlok 1,26 Persen, Tembus Level 7.290

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, 7 November… Read More

51 mins ago

Trump Presiden AS, Apa Dampak Buruk bagi Pasar di Indonesia

Oleh: Eko B Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DONALD Trump kembali menjadi Presiden Amerika… Read More

1 hour ago

Inovasi Unggul, Tugu Insurance Raih Penghargaan di CSA Awards 2024

Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance kembali mencatatkan pencapaian… Read More

1 hour ago

Cadangan Devisa RI Oktober 2024 Naik USD1,3 Miliar jadi Segini

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia meningkat. Pada akhir Oktober 2024, cadangan devisa… Read More

2 hours ago

Prabowo Teken PP Hapus Tagih Utang UMKM, BNI Respons Begini

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menanggapi atas keputusan Presiden Prabowo Subianto yang resmi menandatangani Peraturan… Read More

2 hours ago