Perbankan

Incar Naik Kelas KBMI 3, Bank Woori (SDRA) Bakal Rights Issue 6,4 Miliar Saham

Jakarta – PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) mengumumkan akan melakukan aksi korporasi rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Manajemen Bank Woori menjelaskan bahwa, melalui aksi korporasi rights issue tersebut Bank Woori berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 6,4 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Baca juga: Wijaya Karya Mau Rights Issue Tahun Depan, Incar Dana Segini

“Perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan kepada para Pemegang Saham Perseroan atas rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD dalam RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 Januari 2024,” ucap Manajemen Bank Woori dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip 5 Desember 2023.

Nantinya, Bank Woori akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera setelah rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Namun, dengan ketentuan bahwa jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran, tidak lebih dari 12 bulan, sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK PMHMETD.

Dengan adanya rencana penambahan modal tersebut akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan, khususnya dalam hal memperkuat struktur permodalan sehingga dapat mempercepat Perseroan untuk menjadi bank kategori KBMI 3. Selain itu, Perseroan juga dapat memperluas ekspansi usaha.

Baca juga: Siap Rights Issue, Bank Neo Commerce (BNC) Tawarkan 5 Miliar Saham

“Rencana penambahan modal dengan HMETD akan berpengaruh terhadap pemegang saham, bagi para pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya untuk melakukan pembelian saham baru sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi),” imbuhnya.

Lalu, seluruh dana yang diterima dari penambahan modal dengan HMETD, setelah dikurangi dengan seluruh biaya emisi, akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan pengembangan usaha. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

6 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

7 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

20 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

21 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

21 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

21 hours ago