Bandung–PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan raihan laba bersih setelah pajak dan bagi hasil menyentuh Rp400 miliar pada tahun depan. Sedangkan pada tahun 2016, anak usaha Bank Mandiri ini membidik capaian Rp300 miliar.
Per September 2016, perseroan mencatatkan raihan laba bersih setelah pajak dan bagi hasil sebesar Rp246 miliar (tumbuh 65,46% secara setahunan). “(Akhir tahun) bisa lewat Rp300 miliar,” ucap Senior Executive Vice President Finance and Strategy BSM, Ade Cahyo Nugroho di Bandung, kemarin.
Adapun dari sisi kinerja pembiayaan BSM, ia mengklaim mengalami peningkatan cukup baik dan bakal mencapai target, dengan outstanding Rp53,2 triliun pada triwulan tiga 2016, dari target Rp54,57 triliun pada tahun ini.
Dalam menyalurkan pembiayaan, BSM bakal mengandalkan beberapa produk unggulan, yakni produk pembiayaan griya, pembiayaan pensiunan dan pembiayaan mikro, pun pembiayaan konsumer. “Pembiayaan enggak agresif karena hati-hati. NPF kita saat ini sudah 5,48% dari sebelumnya 7% dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) makin membaik,” tutur Ade Cahyo.
Selain itu, perseroan juga fokus memperbaiki kualitas aset dengan melakukan hapus buku pembiayaan bermasalah. “Yang bermasalah kita selesaikan kemudian kita ganti dengan pembiayaan dan aset yang berkualitas,” sambung Group Head Accounting BSM, Suhendar.
Strategi tersebut, diyakininya akan memperbaiki kualitas aset perseroan kendati dari sisi pertumbuhan hanya dipatok tak lebih dari 10%. “Rp400 miliar target laba tahun depan, tahun ini sekitar Rp300 miliar,” tukasnya. (*)