Jakarta — PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) melihat potensi bisnis industri halal termasuk halal healthcare cukup besar. Hal ini seiring dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia yang semakin meningkat.
Dengan pertumbuhan kelas menengah Muslim di Indonesia telah mendorong berkembangnya industri-industri terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat muslim, di antaranya yaitu Islamic Fashion, Halal Food, Haji & Umroh, Halal Tourism, Islamic education, ZISWAF serta kesadaran pentingnya aspek kehalalan dalam sektor kesehatan.
Dengan latar belakang ini, BNI Syariah memutuskan untuk menjadi sponsor acara 2nd International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) pada 21-23 Maret 2019 di Jakarta Convention Center. Acara ini diselenggarakan oleh perhimpunan rumah sakit Islam Indonesia yaitu MUKISI (Majlis Upaya Kesehatan Islam Indonesia) yang akan dihadiri 1.000 orang peserta dari seluruh nusantara.
“Dalam acara ini diselenggarakan seminar dan workshop yang mengangkat isu diferensiasi pelayanan kesehatan islam dan kolaborasi potensi umat. Ada sembilan agenda yang akan dibahas,” kata Ketua Umum MUKISI, Masyhudi AM melalui keterangan resminya, di Jakarta Kamis, 21 Maret 2019.
Sembilan agenda ini adalah seminar, workshop, pameran, pertemuan tahunan asosiasi rumah sakit Islam, rapat kerja MUKISI, seleksi papers, award, tabligh akbar dan ukhuwah.
Dalam kesempatan ini, Pemimpin Divisi Dana Retail BNI Syariah, Bambang Sutrisno berharap kerja sama BNI Syariah dengan MUKISI dapat meningkatkan pertumbuhan ekosistem halal di Indonesia. Semoga kedepan akan semakin banyak rumah sakit syariah yang bekerjasama. “Kerja sama ini terkait dengan bisnis pembiayaan dan pendanaan,” kata Bambang dalam jumpa pers.
Dalam acara ini juga dilaksanakan launching Program Cepat Umroh BNI Syariah. Program ini merupakan program pembiayaan umroh yang ditujukan bagi dokter dan staff rumah sakit syariah. Pembiayaan ini dapat diangsur dengan jangka waktu tertentu.
Melalui progam ini, BNI Syariah berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berangkat umroh lebih cepat, aman, nyaman, dan tenteram.
Ketua Panitia 2nd IHEX 2019, Burhanuddin HD menjelaskan dalam acara ini akan dibahas mengenai kebangkitan rumah sakit syariah di Indonesia. “Selain itu, dalam acara ini juga dibahas terkait dengan sertifikasi rumah sakit syariah dan update perkembangan teknologi pelayanan kesehatan yang berjalin produk halal yaitu Islamic healthcare dan halal product,” kata Burhanuddin.
Sebagai gambaran, sampai saat ini total rumah sakit dan insititusi pendidikan kesehatan yang sudah menjadi anggota MUKISI sebanyak 263. Potensi bisnis dari kerja sama BNI Syariah dengan perhimpunan rumah sakit Islam Indonesia ini adalah pembiayaan modal kerja/investasi untuk pembangunan, pengembangan rumah sakit serta pembelian alat kesehatan.
Selain itu dari kerjasama bisnis ini juga ada potensi pendanaan terutama dana murah dari giro/deposito dan virtual account pegawai rumah sakit.
Saat ini ada lebih dari 10 Rumah Sakit Islam anggota MUKISI yang telah menjadi nasabah BNI Syariah dengan total penempatan dana sebesar Rp300 miliar. Sebanyak 10 Rumah Sakit Islam ini diantaranya adalah RS Sultan Agung, RS Permata Cirebon, RSI Jakarta Pondok Kopi, RSI Jakarta Sukapura, RS Haji Jakarta, RS Muhammadian Lamongan, RS PKU Muhammadiah Yogyakarta dan tiga RS di Aceh. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More