Nusa Dua – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum memastikan bahwa hanya 8 (delapan) bank yang akan ikut membiayai proses divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Di mana sebelumnya ada 11 bank yang akan memberikan pinjaman kepada Inalum yakni bank swasta dan bank asing.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, bahwa delapan bank tersebut semuanya merupakan bank asing. Dengan demikian tidak ada bank swasta domestik apalagi bank bumn dalam pembiayaan proses divestasi saham Freeport itu. Keputusan ini juga sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam menjaga ketersediaan dolar AS di dalam negeri.
“Banknya gak jadi 11 bank tapi cuma 8 bank karena 3 bank dalam negeri nggak jadi ikut. Diminta luar negeri semua supaya nggak teken kurs. Itu nggak jadi karena memang supaya nggak ada uang dolar yang keluar,” ujar Budi di Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018.
Namun demikian, dirinya masih enggan untuk memberitahu delapan bank asing yang akan ikut membiayai proses divestasi 51 persen saham Freeport. Pihaknya memastikan, bahwa proses pembiayaan tersebut diupayakan akan rampung tahun ini. Menurutnya, dana dari delapan bank asing tersebut rencananya akan cair pada bulan November 2018.
“Kita kejar tahun ini. Uangnya keluar November ini tapi memang ada beberapa syarat yang harus diselesaikan. Syaratnya, izin dia dan kita. Kita kan mesti izin ESDM. Sedangkan mereka perusahaan terbuka, banyak izin-izin yang mesti diselesaikan tapi lebih ke administratif,” ucapnya.
Meski pihak Kementerian BUMN masih merahasiakan nama dari bank-bank yang akan ikut dalam pembiayaan proses divestasi 51 persen saham PTFI teraebut, namun hingga kini dipastikan hanya ada 8 bank yang dipastikan akan mendanai proses divestasi tersebut. Saat ini, posisi uang tunai yang dimiliki Inalum sendiri mencapai US$1,5 miliar.
Asal tahu saja, Inalum harus mengeluarkan dana sebesar US$3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper lnvestama, yang memiliki 9,36 persen saham di PTFI. Penyelesaian jual beli tersebut ditargetkan selesai paling cepat 30 hari atau maksimal 60 hari ke depan.
Pembayaran saham Freeport itu akan dituangkan dalam perjanjian pembelian (purchase agreement) ke depan. Adapun nilai US$3,85 miliar dibagi untuk membeli hak kelola Rio Tinto dan saham Indocopper. Sebanyak US$3,5 miliar dialokasikan untuk pembayaran hak partisipasi Rio Tinto dan US$350 juta untuk Indocopper. (*)
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More