Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Januari-Juni 2016 mencapai US$65,92 miliar atau turun 10,86% dibanding periode yang sama di 2015. Tiongkok masih menjadi negara asal barang impor tertinggi ke Indonesia.
Kepala BPS Suryamin menyebutkan, ada tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar sepanjang Januari-Juni 2016. Pertama, Tiongkok dengan nilai impor nonmigas ke Indonesia mencapai US$14,96 miliar (26,10%).
Kemudian, negara asal barang impor nonmigas lainnya, kata dia, disusul oleh Jepang dengan nilai mencapai US$6,27 miliar (10,93%). Lalu ketiga, yakni Thailand sebesar US$4,51 miliar (7,88%).
“Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22%, sementara dari Uni Eropa 9,39%,” ujar Suryamin, di Jakarta, Jumat, 15 Juli 2016.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Juni 2016 adalah golongan mesin dan peralatan listrik US$289,1 juta (18,06%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan pesawat terbang dan bagiannya US$95,8 miliar (73,24%).
Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari-Juni 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 12,23% dan 15,31%. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 13,57%. (*)
Editor : Apriyani K
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More