Ilustrasi: Kegiatan ekspor barang. (Foto: istimewa)
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka impor Indonesia per September 2021 mencapai US$16,23 miliar. Angka ini turun -2,64% jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2021, dan naik 40,31% jika dibandingkan secara year-on-year (yoy).
Margo Yuwono, Kepala BPS menjabarkan bahan baku/penolong menjadi barang yang paling banyak diimpor hingga September 2021. Selain bahan baku yang tumbuh 45,46% yoy, item impor lain seperti barang konsumsi dan barang modal juga ikut tumbuh masing-masing 59,66% dan 10,07%.
“Dari grafik yang ada, secara yoy, semua mengalami peningkatan baik barang baku penolong, konsumsi, maupun modal,” jelas Margo Yuwono pada paparan virtualnya, 15 Oktober 2021.
Lebih jauh, nilai impor Januari-September 2021 secara kumulatif meningkat 34,27% secara yoy atau US$139,22 jika dibandingkan dengan tahun lalu US$103,68.
Adapun, negara yang paling banyak melakukan transaksi impor antara lain Ukraina, Australia, Jepang, Thailand, Italia. Sementara, negara yang mengalami penurunan impor dengan Indonesia, yaitu Finlandia, Brazil, Korea Selatan, India, Tiongkok (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More