Moneter dan Fiskal

Impor Beras 2023 Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir, Meroket Hingga 613 Persen

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat beras menjadi salah satu komoditas impor terbesar sepanjang tahun 2023. Hingga Desember 2023, impor beras mencapai 3,06 juta ton atau naik 613,61 persen yoy dibandingkan tahun 2022.

“Impor komoditas beras sepanjang tahun 2023 selama 5 tahun terakhir (2019-2023) merupakan yang terbesar, yakni sebesar 3,06 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 613,61 persen dibandingkan tahun 2022,” ujar Deputi Bidang Statistik Ditribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Senin 15 Januari 2024.

Baca juga: Alhamdulillah, Impor Turun Tapi Ekspor RI Naik di Desember 2023, Ini Rinciannya

Pudji menjelaskan secara rinci, jika dilihat dari golongan barang, impor beras tahun 2023 sebesar 3,06 juta ton, didominasi oleh semi-milled or wholly milled rice (HS 10063099) sebesar 2,7 juta ton dengan share 88,18 persen.

Kemudian, broken rice (HS 10064090) sebesar 345,68 ribu ton dengan share 11,29 persen, basmati rice, semi-milled or wholly milled rice (HS 10063050) sebesar 7,13 ribu ton dengan share 0,23 persen.

Disusul oleh other fragrant rice, semi milled (HS 10063070) sebesar 6,95 ribu ton dengan share 0,02 persen, glutinous rice, semi-milled or wholly milled rice (HS 10063030) sebesar 1,3 ribu ton dengan share 0,02 persen, serta lainnya sebanyak 913 ton dengan share 0,05 persen.

Adapun, dilihat menurut negara asalnya, impor beras terbesar sepanjang tahun 2023 berasal dari Thailand dengan volume 1,38 juta ton atau mencakup 45,1 persen dari total impor beras.

Baca juga: Ada Fenomena El Nino,   Jokowi Pastikan Stok Beras Masih Aman

Selanjutnya, diikuti oleh Vietnam sebesar 1,1 juta ton atau 37,47 persen dari total impor beras sepanjang tahun 2023, Pakistan sebesar 309 ribu ton atau 10,10 persen, Myanmar 141 ribu ton atau 4,61 persen, dan lainnya 83 ribu ton atau 2,70 persen.

Sebagai informasi, nilai impor pada sepanjang 2023 sebesar USD19,11 miliar turun sebesar -3,81 persen yoy dibandingkan dengan Desember 2022 dengan nilai sebesar USD19,86 miliar. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

19 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

2 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago