Jakarta – Mirae Asset Securities Co. Ltd. (Korea Headquarter) dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menandatangani kerja sama dengan Kalbis Institute sebagai bagian dari gerakan inklusi keuangan dan investasi di pasar modal.
Choi Hyun Man, Chairman & CEO Mirae Asset Securities Co. Ltd., mengatakan “Indonesia’s Financial Inclusion Heroes MoU Signing Ceremony” tersebut sesuai dengan nilai-nilai ramah lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan dalam penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Kami telah menandatangani RE100 untuk mempraktikkan manajemen yang ramah lingkungan, dan juga memperluas area investasi kami ke isu perubahan iklim,” ujar Choi Hyun Man di Jakarta, Jumat, 12 Mei 2023.
Acara tersebut merupakan bagian dari acara Economic Seminar by Mirae Asset Sekuritas Indonesia bertema “ESG for an Investment Opportunity to Win 2023.”
RE100 adalah kumpulan perusahaan yang berkomitmen 100% energi terbarukan bagi kegiatan operasionalnya. Lebih dari 70 perusahaan global tergabung ke dalam RE100, termasuk salah satunya Mirae Asset Securities yang merupakan induk usaha dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan bagian dari Mirae Asset Financial Group. Salah satu dari komitmen RE100 adalah menargetkan penggunaan 100% listrik terbarukan.
Dalam penandatanganan tersebut, turut hadir Rektor Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas, Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Desain Kalbis Institute Hendro Susanto, dan Governor of the Financial Supervisory Service Korea Lee Bok Hyun.
Turut serta CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tae Yong Shim, Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia Arisandhi Indrodwisatio, dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto.
Berlandaskan ESG, Choi Hyun Man mengatakan secara aktif akan mendukung nasabah dan rekan kerja untuk meningkatkan sistem menuju karbon-netral, dengan mengakumulasikan pengetahuan dari industri energi terbarukan.
“Mirae Asset Securities dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia dapat mencapai tujuan menciptakan masyarakat yang tumbuh bersama para pemangku kepentingan dan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan CSR yang aktif. Mirae Asset Securities dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia berkomitmen melakukan inovasi disruptif dan menjadi pionir bagi masa depan berkelanjutan bersama nasabah yang senantiasa memberikan kesempatan yang tepat untuk berinvestasi,” ucapnya.
Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menambahkan kegiatan CSR Mirae Asset merupakan yang paling aktif di pasar modal dengan tujuan menyebarkan dampak positif perusahaan kepada masyarakat melalui kehadiran perusahaan di 44 gerai penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari 44 gerai tersebut, 27 merupakan kantor cabang (Office Education/OE), 3 Kantor Perwakilan IDX, dan 14 Galeri Investasi IDX.
“Tahun lalu, kami mengadakan 25 acara CSR dan 10 Eureka Campus, di mana Eureka Campus adalah sesi sharing tentang pendidikan ekonomi dan investasi yang disampaikan disajikan kepada mahasiswa,” tambahnya.
Lee Bok Hyun, Governor of the Financial Supervisory Service Korea mengatakan, saat ini ESG menjadi agenda utama di seluruh dunia, termasuk di industri keuangan Korea Selatan. Dia menilai ESG adalah tugas bersama seluruh lembaga keuangan untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang di industri keuangan.
“Dan saya terkejut bahwa Mirae Asset Securities, salah satu perusahaan efek terkemuka di Korea, mendapatkan pijakan yang kuat di Indonesia. Di Korea Selatan, kemajuan pasar keuangan kami dimungkinkan oleh dorongan peluang investasi yang besar dan penekanan menyeluruh pada perlindungan investorinvestor,” ungkap diadia.
Dalam kesempatan yang sama, Rully Arya Wisnubroto, Senior Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan saat ini iklim investasi di Indonesia sangat menarik bagi investor global, terutama dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan dukungan beberapa faktor.
“Faktor positif untuk pertumbuhan ekonomi itu adalah dari inflasi yang stabil, perbaikan mobilitas masyarakat, dan kebijakan yang akomodatif,” paparnya.
Terkait dengan kebijakan investasi dan ESG, Rully menggarisbawahi bahwa saat ini kebijakan pemerintah sudah fokus mendorong investasi melalui sektor-sektor prioritas yang memiliki nilai tambah.
Selain itu, lanjutnya, saat ini Proyek Strategis Nasional sudah sejalan dengan Agenda ESG Nasional, seperti program ketenagalistrikan (pengembangan infrastruktur, PLTS atap/rooftop solar power plant nasional), pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dari hulu ke hilir.
Untuk pengembangan pabrik baterai EV, Rully mengatakan saat ini pemerintah sudah mengembangkan pabrik smelter nikel di Halmahera Timur dan di Pomalaa.
Selain Rully, pembicara lain dalam “ESG for an Investment Opportunity to Win 2023” adalah Liew Kong Qian, Head of Investment PT Eastspring Investments Indonesia; Suluh Tripambudi Rahardjo, Head of Investment Specialist PT Insight Investments Management Indonesia; Ernawan Rahmat Salimsyah, Chief Investment Officer PT Mandiri Manajemen Investasi; dan Robertus Hardy, Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Terkait dengan pengembangan industri keuangan, sehari sebelumnya Mirae Asset Securities dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia turut serta dalam acara K-Finance Forum in Indonesia 2023 pada 11 Mei 2023, sebagai bagian dari K-Finance Week in Indonesia 2023.
Acara peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Korea-Indonesia itu bertujuan memperkuat kerja sama pemerintah Indonesia dengan tujuh perusahaan keuangan domestik Korea Selatan, termasuk Mirae Asset Securities dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia. (*)
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More