Ekonomi dan Bisnis

Impack Pratama Industri (IMPC) Bukukan Pendapatan Rp2,8 Triliun

Jakarta  – PT Impack Pratama Industri, Tbk. (IMPC) menutup tahun 2022 dengan kinerja positif. Perseroan mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 25,7% menjadi Rp2,8 triliun di 2022 dari Rp2,2 triliun pada tahun sebelumnya. Realisasi ini 7,7% lebih tinggi dari target Perseroan senilai Rp2,6 triliun. 

Sejalan dengan itu, laba bersih tahun fiskal 2022 diestimasikan melebihi Rp300 miliar, bertumbuh 45,2% dari laba bersih tahun sebelumnya yang senilai Rp210 miliar dan 17,3% di atas target laba bersih tahun 2022 sejumlah Rp260 miliar.

Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan, meskipun Perseroan mengalami tekanan margin dari kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik, Perseroan masih mampu menjaga pertumbuhan Pendapatan dan laba bersih dengan mempertahankan margin laba kotor yang sebesar 34% di 2022.

“Sejak dimulainya program kerja 5 tahunan pada tahun 2020, kami menorehkan pencapaian yang selalu melampaui target yang telah ditetapkan,” ujar Haryanto dikutip 23 Januari 2023.

Memasuki tahun 2023 yang masih dibayangi ancaman resesi global, lonjakan suku bunga, dan ketidaktentuan lainnya, Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjaga efisiensi dan produktivitas kerja, serta mengembangkan penjualan produk-produk baru seperti plafon uPVC dan inovasi atap lainnya.

“Maka dari itu, kami menetapkan target penjualan bertumbuh sekitar 17,9% menjadi Rp3,3 triliun dan target laba bersih menjadi Rp390 miliar atau naik 27,9% dari tahun 2022,” ungkap Haryanto.

Pada bulan November 2022, Perseroan berhasil menggalang dana segar sebesar Rp325 miliar melalui skema Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan 100 juta lembar saham baru yang diserap oleh beberapa investor serta pemegang saham pengendali.

Dengan penambahan ekuitas modal ini, Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh untuk pengembangan organik maupun inorganik yang diharapkan dapat menyokong pertumbuhan Pendapatan dan laba bersih Perseroan untuk satu hingga dua tahun ke depan. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

7 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago