Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini terus melanjutkan penguatan dengan ditutup ke zona hijau pada level 6948,27 atau menguat 0,44% dari dibuka pada level 6917,71 pada pembukaan perdagangan hari ini (26/7).
Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa, pergerakan indeks IHSG hari ini bergerak menguat disaat bursa regional Asia bergerak mixed sejalan dengan sikap pasar yang tampaknya merespon prediksi ekonomi global yang bertumbuh di tahun ini.
“The International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook terbaru menaikkan proyeksi ekonomi global tahun 2023 dari 2,8% menjadi 3%, hal ini didasarkan aktivitas ekonomi yang tangguh pada kuartal pertama, inflasi mulai melandai dan tekanan di sektor perbankan telah surut,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 26 Juli 2023.
Baca juga: Tahun Politik Beri Sentimen Positif Bagi IHSG, Ada Faktor yang Mempengaruhi
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 284 saham terkoreksi, 250 saham menguat, dan 209 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 16,67 miliar saham diperdagangkan dengan 1,32 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp10,31 triliun.
Kemudian, seluruh indeks juga alami penguatan, seperti IDX30 menguat 0,57% menjadi 504,10, LQ45 menguat 0,56% menjadi 969,29, SRI-KEHATI menguat 0,53% menjadi 445,90, dan JII menguat 0,55% menjadi 553,87.
Meski begitu, hanya beberapa sektor yang mengalami pelemahan, di antaranya adalah sektor properti melemah 0,82%, sektor kesehatan melemah 0,58%, sektor teknologi melemah 0,29%, sektor non-siklikal melemah 0,18%, dan sektor bahan baku melemah 0,14%.
Sedangkan, sektor lainnya mengalami penguatan, seperti, sektor energi menguat 1,43%, sektor transportasi menguat 1,19%, sektor industrial menguat 0,75%, sektor siklikal menguat 0,46%, sektor keuangan menguat 0,30%, dan sektor infrastruktur melemah 0,12%.
Baca juga: Ekonomi Global Masih Tidak Pasti, Ekonom Ramal Suku Bunga BI Hingga Akhir Tahun
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), PT Inter-Delta Tbk (INTD), dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS). Sedangkan saham top losers adalah PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS), PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), dan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More