Categories: Moneter dan Fiskal

Imbas Tiongkok, Investor Dikhawatirkan Kembali Lirik USD

Jakarta–Melemahnya sejumlah data perekonomian Tiongkok yang hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6,9% di sepanjang kuartal III-,atau terendah sejak krisis keuangan global pada 2009 lalu, telah memberikan imbas negatif pada laju mata uang negara-negara Asia termasuk Rupiah yang masih melanjutkan pelemahannya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2015. “Melemahnya laju GDP kuartalan dan tahunan Tiongkok yang dibarengi turunnya industrial production-nya telah memberikan sentimen negatif,” ujarnya.

Sementara di sisi lain, kata dia, pelemahan ini turut terimbas pada pelemahan sejumlah harga minyak mentah dunia setelah merespon data-data dari Tiongkok. Dengan pelemahan tersebut, memberikan ruang bagi Dolar AS untuk dapat terlihat lebih menguat.

“Dari data yang kami peroleh laju indeks US$-JPY, US$-CNY, US$-CHF, dan beberapa lainnya mengalami pelemahan seiring mulai berkurangnya data dorongan beli,” tukas Reza.

Sebelumnya juga disampaikan, bahwa pembalikan arah (penguatan Dolar AS) dikhawatirkan memberikan peluang kembali terjadinya pelemahan pada laju Rupiah. Sehingga pelaku pasar dimungkinkan akan kembali melepas Rupiah dan kembali beralih ke US$ mengingat penurunan yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.

“Maka dari itu tetap harus mewaspadai kondisi riil lapangan dan mencermati sentimen di pasar,” ucapnya.

Menurutnya, meski pelemahan mulai terbatas namun, pelaku pasar kembali dimungkinkan akan melepas Rupiah dan beralih ke US$ seiring kurang baiknya data-data di Asia khususnya Tiongkok. “Laju Rupiah di bawah target support 13.550. Rp 13.578-13.580 (kurs tengah BI),” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Profil Trio Wamenkeu Pendamping Sri Mulyani di Kabinet Prabowo: Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu

Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menunjuk tiga orang yang bakal menjadi Wakil Menteri… Read More

20 mins ago

BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen pada Oktober

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga atau BI Rate sebesar 6… Read More

1 hour ago

Fintech Batumbu Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Ini Susunan Terbarunya

Jakarta – PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu), perusahaan Penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) atau fintech lending, bagian dari… Read More

2 hours ago

Tugu Insurance Wujudkan Pelestarian Ekosistem Guna Dukung Ekowisata

Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) sebagai anak perusahaan dari PT… Read More

2 hours ago

OJK Luncurkan Program EPIKS Dorong Literasi dan Inklusi Syariah

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa (15/10) meluncurkan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan… Read More

2 hours ago

Berikut Profil Mentereng Stella Christie yang Dirumorkan bakal jadi Wamen Ristek

Jakarta – Susunan kabinet yang diracik Presiden terpilih Prabowo Subianto tak hanya dimonopoli oleh tokoh… Read More

2 hours ago