Ekonomi dan Bisnis

Imbas Resesi, Pesaing Western Union PHK 420 Karyawan

Jakarta –  Perusahaan jasa pengiriman uang, Zepz yang merupakan pesaing Western Union, memberhentikan terhadap 420 karyawan akibat perusahaan fintech tengah bergulat dengan kondisi lingkungan ekonomi makro yang sulit. 

Dinukil CBCB, Rabu (17/5/2023), perusahaan yang bermarkas di London itu, mulai memberi tahu karyawan tentang PHK pada hari Senin kemarin.

Di mana, masing-masing staf diberitahu oleh manajer mereka sebelum komunikasi yang lebih besar dikeluarkan. 

Zepz yang memiliki merek WorldRemit dan Sendwave, mempunyai total karyawan sekitar 1.600. Artinya, pemangkasan tersebut sekitar 26% dari tenaga kerjanya.

Tentu saja, kondisi tersebut akan berdampak pada layanan pelanggan dan tim teknik Zepz karena Zepz berupaya mengalihkan operasi tersebut dari berbagai negara ke hub yang lebih terpusat.

Zepz sendiri memiliki kantor regional di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Hong Kong, Polandia, Kenya, dan lainnya.

Saat ini, manajemen perusahaan tengah menerapkan optimalisasi tenaga kerja untuk memperhitungkan peran ganda pasca penggabungan Sendwave dengan WorldRemit di bawah satu perusahaan induk.

Secara umum, kedua layanan pengiriman uang tersebut digunakan oleh lebih dari 11 juta pengguna di 150 negara. Sendwave diakuisisi oleh Zepz pada tahun 2020 dengan jumlah yang dirahasiakan.

Melansir Sky News, ini menjadi kali kedua dalam waktu kurang dari setahun Zepz memberhentikan karyawan. Pada Juni 2022 lalu, Zepz melakukan PHK terhadap 5% karyawan.

CEO Zepz Mark Lenhard mengatakan, perusahaan mengambil keputusan untuk mengurangi jumlah karyawannya karena kebutuhan untuk merampingkan strukturnya daripada tekanan ekonomi makro.

“Selama setahun terakhir kami telah memperhatikan dengan serius bagaimana mengoptimalkan organisasi untuk terus meningkatkan secara matang yang menyiapkan bisnis untuk kesuksesan jangka panjang,” katanya.

Meski begitu, karyawan yang berdampak terkena PHK akan diberikan dukungan dalam bentuk konseling, pembinaan, pengembangan karir dan CV, lamaran kerja, dan keterampilan wawancara.

Terlepas dari pengurangan pekerjaan, Zepz mengatakan masih mempekerjakan 200 posisi.

Perusahaan memungkinkan pengguna untuk mengirim uang ke luar negeri dari smartphone atau komputer dengan orang-orang.

Di sisi lain, dapat menerimanya di rekening bank mereka, dengan uang tunai, ke dompet seluler, atau sebagai isi ulang airtime seluler.

Saat ini, Fintech seperti Zepz tengah menghadapi berbagai tantangan sulit di tengah resesi ekonomi dalam upaya memgembangkan perusahaan. Salah satunya, konsumen yang lebih sadar biaya dan peningkatan pengawasan peraturan. 

Tentu saja, kondisi ini telah memukul nilai berbagai perusahaan di sektor ini, baik di pasar publik maupun swasta. Pendanaan mengering dan beberapa fintech telah mengambil pemotongan dana operasional.(*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Bibit dan Jago Ajak Curhat Keuangan untuk Tingkatkan Kesadaran Berinvestasi

Jakarta - PT Bank Jago Tbk dan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) mengadakan acara talk… Read More

10 hours ago

Lewat Cara Ini, Bank Sampoerna Perkuat Literasi Keuangan Gen Z

Jakarta - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) menggelar event literasi keuangan bertajuk “Sampoerna High… Read More

11 hours ago

32.055 Tiket Maroon 5 Live in Jakarta Ludes Terjual di Livin’ by Mandiri

Jakarta - Official Banking Partner konser Maroon 5 di Jakarta, Bank Mandiri berhasil melayani penjualan… Read More

11 hours ago

Perkuat Positioning di Pasar Motor Listrik, UNTD Luncurkan Merek Baru Avand E-Motor

Jakarta – PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), produsen sepeda dan motor listrik terus memperkuat… Read More

1 day ago

CIMB Niaga Targetkan 10 Juta Nasabah di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menargetkan pertumbuhan total jumlah nasabah sebesar… Read More

2 days ago

CIMB Niaga Apresiasi Nasabah dengan XTRA XPO 2024

Pengunjung tengah memadati acara CIMB Niaga XTRA XPO, yg digelar di Jakarta. Direktur Consumer Banking… Read More

2 days ago