Nasional

Imbas Polusi Udara, Luhut Usul Wajib Masker Diberlakukan Lagi

Jakarta – Kewajiban penggunaan masker akan diterapkan di wilayah Jakarta dan kota sekitarnya dalam mengantisipasi dampak polusi udara bagi kesehatan akibat buruknya polusi udara beberapa pekan terakhir.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kewajiban kembali penggunaan masker berdasarkan partikel polusi udara saat ini kian menghawatirkan. Saat ini, PM 2,5 alias partikel udara berbahaya dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari jantung hingga kanker pernapasan.

“Jadi sekarang, kita harus wajibkan pakai masker lagi. Kita sarankan terutama teman-teman polisi itu semua, kemarin sudah mulai pakai masker,” kata Luhut dikutip Sabtu (19/8).

Baca juga: Duh, Tingkat Polusi di Jakarta Hari Ini Kembali Memburuk

Selain itu, kata dia, untuk mengurangi dampak polusi udara di Jakarta, pemerintah mendorong perusahaan untuk menerapkan work from home, work from hybrid kepada karyawannya.

Pemerintah juga mewajibkan penggunaan scrubber bagi industri berat dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, serta meningkatkan standar emisi PLTU. 

Menurutnya, penggunaan PLTU batu bara juga perlu dilakukan pensiun dini atau pengurangan faktor kapasitasnya. 

Pentingnya Penggunaan Masker 

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan, penggunaan masker dapat mengurangi masuknya partikel debu dan partikel lain yang berbahaya bagi kesehatan. Sebab, tidak sedikit orang dewasa hingga anak-anak jatuh sakit akibat polusi udara yang dihirup sehari-hari.

“Disarankan untuk menggunakan masker atau respirator dengan kemampuan menyaring partikel maksimal, seperti masker N95, KN95, dan sebagainya. Jika tidak tersedia, bisa menggunakan masker bedah,” kata Pengurus Pusat PDPI, Nuryunita Nainggolan, dikutip Sabtu (19/8).

Selain itu, tata cara penggunaan masker pun harus benar yakni dengan menutup hidung dan mulut secara penuh. Jika hal ini tidak dilakukan maka akan mengurangi efektivitas perlindungan dalam melakukan filtrasi atau menyaring partikel.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan bahwa polusi udara yang terjadi sepanjang tahun 2023 menyebabkan 100 ribu warga di DKI Jakarta terkena penyakit ISPA tiap bulannya.

Baca juga: Kualitas Udara Kian Memburuk, Jokowi Dorong Perkantoran Terapkan WFH

Berdasarkan data laporan ISPA DKI Jakarta, dari periode Januari hingga Juni 2023 total ada 638.291 kasus penduduk yang mengalami ISPA. Adapun rinciannya terkait ISPA di Jakarta ialah :

  • Januari 102.609 kasus
  • Februari 104.638 kasus
  • Maret 119.734
  • April 109.705
  • Mei 99.130 kasus, dan
  • Juni 102.475 kasus

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

1 hour ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago