Nasional

Imbas Kecelakaan Maut, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah di Transyogi Cibubur

Jakarta – Kecelakaan maut di Cibubur mendapat reaksi keras masyarakat. Masyarakat menilai, penyebab kecelakaan adalah karena keberadaan lampu merah di lampu merah lalu lintas di turunan Jalan Transyogi, Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi. Terkait hal itu, muncul pula petisi melalui change.org, yang mendesak lampu merah tersebut dicabut. Hingga saat ini, tercatat 28 ribu warga menandatangani petisi tersebut.

“Tutup lampu merah perempatan CBD Transyogi Cibubur-Cileungsi,” tegas akun bernama Umi N, dalam petisi tersebut, Selasa, 19 April 2022.

Akun tersebut menyebut, bahwa saat ini di Jalan Transyogi sedang ada pembangunan Project CBD seberang CitraGrand. Dengan adanya projek tersebut, lanjut akun tersebut, dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD. Padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi. Sesuai dugaan, lanjut akun tersebut, lampu merah sudah memakan korban. Dan sekarang terjadi tabrakan yang memakan korban.

“Kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam truk dari arah belakang karena turunan. Apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan?” kata akun tersebut dalam petisinya.

Ribuan warga menanggapi petisi tersebut. Dan saat ini, tercatat sudah 28 ribu mendukung pencabutan lampu merah tersebut. “Fatality case berulang dalam waktu belum satu bulan, high risk dengan kondisi jalan turunan langsung lampu merah. Membuat driver tidak siap/kagok,” ungkap warga bernama Risa Prawesti, mendukung petisi itu.

Kecelakaan truk tangki di Cibubur, memang menyedot perhatian masyarakat. Dalam acara Breaking News sebuah stasiun televisi pun begitu. Tidak sedikit yang meminta agar lampu merah tersebut dicabut. “Mohon di evaluasi terkait lampu merah yang berada di turunan dan tikungan. ini sangat tidak pas posisi nya. sangat berbahaya,” tulis Doni Moferz.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi juga menyoroti kecelakaan di Cibubur. Menurut Bambang, kecelakaan tersebut sangat menyedihkan, karena merenggut banyak korban jiwa. Menurut Bambang, salah satu hal yang harus mendapat perhatian adalah soal penempatan lampu merah di tempat kejadian yang dinilai sangat membahayakan.

“Saya meminta untuk seluruh pihak bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Dan penyebab utama selain dari penabrak adalah penempatan lampu merah yang tidak benar dan sangat membahayakan” kata Bambang kepada media hari ini.

Menurut Bambang, penempatan lampu merah yang berada di tengah antara turunan dan tanjakan tajam, memang sangat berbahaya. “Terlebih, untuk kendaraan besar yang memuat beban berat,” ungkapnya.

Untuk itulah Bambang meminta, agar Pemerintah Pusat dapat meminta penjelasan semua pihak, baik Pemkot Bekasi dan Pemkot Depok atas pembuatan titik lampu merah tersebut. “Selain itu, tentu saja pihak pengembang perumahan yang diduga diuntungkan atas penempatan lampu merah tersebut,” imbuh politisi Gerindra tersebut.

Bambang mengingatkan, jangan hanya untuk kepentingan pihak tertentu atau pengembang perumahan, maka penempatan lampu merah mengabaikan keselamatan masyarakat. Apalagi, sebelumnya Bambang juga mendengar bahwa sering terjadi kecelakaan di tempat tersebut. “Termasuk sekarang, yang memakan banyak korban,” lanjutnya.

Di sisi lain, Bambang mengapresiasi Pertamina, yang sudah menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Begitu pun, Bambang juga meminta agar pihak lain pun turut bertanggung jawab pula. “Karena kecelakaan kemarin adalah akibat. Namun penyebab utama adalah penempatan lampu merah yang tidak tepat. Itu harus ada yang bertanggung jawab. Makanya, usut tuntas dan cabut lampu merah tersebut, agar tidak ada lagi korban kedepan,” pungkasnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

7 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

8 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

9 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

10 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

19 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

20 hours ago