Internasional

Imbas Israel Serang Iran, Harga Minyak Melejit 3 Persen

Jakarta – Pasca serangan balasan Israel terhadap Iran, harga minyak dunia melejit lebih dari 3 persen pada Jumat (19/4) di Asia. Hal ini sekaligus memicu kekhawatiran akan meluasnya perang di Timur Tengah.

Diketahui, acuan harga minyak global Brent diperdagangkan 3,63 persen lebih tinggi di level USD90,27 per barel pada 19 April 2024. Sementara, West Texas Intermediate AS naik 3,66 persen menjadi USD85,76 per barel.

Di lain sisi, aset-aset safe haven juga meningkat. Harga emas spot pun melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa di 2,411.09 per ounce. Sementara, yen menguat 0,45 persen menjadi 153,93 terhadap dolar AS.

Dilaporkan kantor berita Fars Iran, ledakan besar terdengar di dekat bandara di Kota Isfahan, Iran. Insiden tersebut membuat sejumlah jadwal penerbangan dialihkan melalui wilayah udara Iran pada Jumat pagi.

Baca juga : Wamenkeu Wanti-wanti Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI

Pada Minggu pekan lalu, Israel sendiri berjanji untuk membuat perhitungan dengan Iran sebagai tanggapan atas serangan udara skala besar akhir pekan lalu.

Sehari sebelumnya, Iran membombardir sasaran militer di wilayah Israel, meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Israel.

“Dengan serangan nyata Israel terhadap Iran hari ini, sebagai balasan atas serangan Iran terhadap Israel pada Minggu lalu, kita sekarang menghadapi perang panas antar negara secara langsung,” kata Direktur Layanan Minyak Global Rapidan Energy, Clay Seigle seperti dinukil CNBC, Jumat (19/4).

Baca juga : Ini 5 Dampak Ngeri Perang Iran-Israel bagi Ekonomi RI, Simak!

“Babak ‘perang bayangan’ telah berakhir,” tambahnya.

Dirinya menegaskan, masih terlalu dini untuk menentukan apa yang bisa terjadi selanjutnya.

Namun, ia menekankan bahwa “risiko besar” bagi pasar minyak dalam perang Timur Tengah yang semakin meluas adalah ekspor minyak dari Teluk Arab akan terputus. Sebab, wilayah tersebut menghasilkan lebih dari 20 juta barel minyak per hari.

Sementara itu, gangguan atau penutupan Selat Hormuz, titik penghubung utama antara Iran dan Oman dan menjadi jalur aliran seperlima produksi minyak global setiap hari, juga akan menyebabkan harga minyak melonjak lebih tinggi.

“Gangguan Hormuz akan sangat serius bagi perekonomian dunia, berpotensi mendorong harga minyak hingga tiga digit ke tingkat yang menyebabkan kehancuran permintaan,” pungkasnya. (*)

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

15 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

17 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

18 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

22 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

2 days ago