Moneter dan Fiskal

Imbal Hasil SUN Berpotensi Turun Lagi

Jakarta–Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan, imbal hasil surat utang negara (SUN) Indonesia berpotensi turun. Hal ini sejalan dengan laju inflasi nasional yang memasuki tren rendah sehingga dapat mendorong suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) turun lagi.

Sebagai informasi, BI baru saja menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,5 persen pada bulan Agustus 2017 lalu. Tren laju inflasi yang rendah menjadi alasan bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuannya.

“Kalau liat trennya, imbal hasil SUN di Indonesia masih berpotensi ‎untuk turun lagi dari yang sekarang jika laju inflasi dapat terus dijaga, dan suku bunga acuan BI turun lagi,” ujar Direktur SUN Kemenkeu, Loto Srinaita Ginting di Jakarta, Senin, 11 September 2017.

Namun demikian, kata dia, meski imbal hasil SUN berpotensi turun, sejauh ini bunga SUN di Indonesia masih cukup menarik pelaku investor luar. Terlebih, para investor memandang bahwa imbal hasil surat utang di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa saat ini tingkat yield atau imbal hasil surat utang negara Indonesia untuk tenor 10 tahun masih berada pada kisaran 6,380 persen atau menurun bila dibandingkan dengan posisi Juni 2017 yang tercatat dikisaran 6,897 persen.

Akan tetapi yield SUN Indonesia masih menjadi salah satu uang tertinggi di antara negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Philpina, Singapore, Thailand, Vietnam dan China. Imbal asil SUN Indonesia diyakini akan tetap menarik bagi para investor

“Imbal hasil kita (Indonesia) masih sangat menarik bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Meski ada potensi imbal hasil menurun pada surat utang kita, tapi bunga kita masih menarik di pasar,” ucapnya. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

9 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago