Kekhawatiran seputar ketidakpastian waktu kenaikan suku bunga The Fed juga ikut menjadi sentimen negatif bursa global. Dwitya Putra
Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 44,649 poin atau 1,01% ke level 4.367,810 pada perdagangan Rabu, 2 September 2015. Sedangkan Indeks LQ45 juga anjlok 11,433 poin atau 1,53% ke level 757,544.
Penurunan ini dipengaruhi oleh sentimen negatif yang muncul dari bursa global. Dimana Indeks AS semalam kembali ditutup melemah seiring dengan sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi China yang masih terlihat.
Kekhawatiran seputar ketidakpastian waktu kenaikan suku bunga The Fed juga ikut menjadi sentimen penggerak, Dari pasar Eropa, indeks juga tercatat melemah didorong oleh sentimen yang sama.
Dari pasar komoditas, harga minyak dunia melemah ditengah laporan kenaikan US crude stock pekan lalu, sedangkan harga safe haven juga mengalami penurunan.
Mengutip riset Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Akhmad Nurcahyadi, potensi perbaikan kondisi mako dalam negeri, rilis data inflasi dan ragam data lain pekan ini dilihat berpotensi tidak akan memberikan dorongan kuat pada kenaikan IHSG.
Hal ini seiring kuatnya sentimen negatif di luar, yang terus menekan posisi indeks. “EIDO tercatat melemah sedangkan nilai tukar Rupiah kembali tertekan ke level Rp14.098,” kat Akhmad. (*)
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More