Ekonomi Digital

Ikuti Arahan Presiden, Asparindo Terus Perkuat Digitalisasi Pasar Rakyat

Jakarta – Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) terus memperkuat digitalisasi pasar rakyat seiring pesatnya pertumbuhan transaksi digital di masyarakat dan masih terbatasnya aktivitas belanja karena masa pandemi Covid-19. Transaksi pasar tradisional di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari Rp10 triliun per hari bisa meningkat karena lebih memudahkan pedagang dan pembeli.

Joko Setiyanto yang kembali terpilih sebagai Ketua Umum Asparindo dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang diikuti oleh Pengurus dan Anggota Asparindo yang ada di seluruh Indonesia itu menyebutkan, saat ini sudah menjadi tren belanja dan bisnis secara digital, begitu juga dengan cara pembayaran, perputaran uang, dan pergerakan barang. Maka, pasar rakyat perlu dipacu terapkan digitalisasi, yang menjadi concern Asparindo.

Joko menjelaskan, agenda utama dalam munas kali ini adalah melanjutkan amanat Presiden RI Joko Widodo dalam Rakernas Asparindo 2018. Saat itu Asparindo ditugaskan untuk melaksanakan  Program Digitalisasi Pasar di Seluruh Indonesia. Terkait hal itu, sejumlah terobosan mulai digarap seperti hadirnya Paskomnas, aplikasi digital yang menghubungkan rantai pangan Nusantara melalui jaringan pasar induk di beberapa kota besar di Tanah Air.

Selain itu, juga ada Asparindo Grosir yang merupakan aplikasi Pasar Induk Online, situs belanja buah dan sayur secara daring, serta sejumlah kerja sama dengan sejumlah kanal belanja online. Selanjutnya, digital cloud warehousing (DCW), sistem tarik setor tunai dari OY!, sistem transaksi Pazza Asparindo, pinjaman modal kerja pedagang JAKO, Pinjam Modal, aplikasi Grab dan aplikasi lainnya yang difasilitasi DPP Asparindo.

Joko menjelaskan, saat ini Asparindo memiliki 416 anggota dari tingkat kota dan kabupaten dengan total pedagang resmi mencapai 7,2 juta pedagang dan pedagang tak resmi seperti pedagang kaki lima sekitar 3 juta pedagang. Saat pandemi, sekitar 60% pedagang terpaksa menutup tokonya. Untuk pedagang sembako dan sayur mayur, sudah mulai normal seperti sebelum pandemi.

Menurutnya, transaksi akan kembali meningkat dengan penerapan digitalisasi. Lewat belanja online, tentu akan mengurangi ongkos perjalanan dan transaksi. Terjadi efisiensi, baik dari sisi waktu, tenaga, dan biaya. Joko memaparkan, sejumlah pasar rakyat di beberapa daerah sudah menerapkan sistem belanja digital. Seperti yang dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan. 

“Tim digitalisasi Asparindo akan memacu digitalisasi di daerah-daerah lainnya,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu, 15 Desember 2021.

Sebagai upaya menguatkan kemampuan perekonomian nasional melalui pasar rakyat, maka pada Munas 2021 ini, selain memperkuat digitalisasi, Asparindo juga berkomitmen untuk melakukan beberapa hal antara lain memperluas keanggotaan seperti pedagang pasar, paguyuban pedagang, petani, nelayan dan lainnya.

Lalu, memperkuat hubungan kemitraan dengan Kementerian dan Lembaga seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Bank Indonesia, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, BP POM dan Kementerian Lembaga lainnya, Penginstalan solar panel di pasar-pasar seluruh Indonesia dan Pembentukan Pengurus DPD di seluruh Indonesia.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda menilai, pengurus PD Pasar haruslah orang yang mengerti karakteristik konsumennya seperti apa, sehingga bisa mengelola pasar dengan lebih baik, bersih, dan rapi. Pengelola jangan berasal dari kroni penguasa atau titipan partai politik untuk mengelola PD Pasar.

“Sebaiknya dipilih orang profesional yang paham mengenai perkembangan zaman dan karakteristik konsumen pasar, sehingga strategi pengelolaan jauh lebih tertata,” tandasnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

4 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

17 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

23 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

1 day ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago