Jakarta–PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah membuktikan sebagai salah satu perusahaan di industri Semen yang telah berhasil mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dari batu bara dengan bahan bakar alternatif dari biomasa seperti sekam padi dan cocopeat, yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dalam mendukung rehabilitasi dan konservasi lingkungan.
Meski belum 100% melakukan perubahan penggunaan bahan fosil. Diharapkan subtitusi batu bara dengan bahan bakar alternatif ini bisa menurunkan emisi gas hingga 22% di 2020.
Hal ini juga diakui Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategi Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fajar Harry Sampurno. Ia berharap apa yang dilakukan SMGR bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
“SMGR ini milik rakyat dan perusahaan terbuka, meski sebagai salah satu perusahaan yang mengejar keuntungan, kepentingan masyarakat dan lingkungan tetap perlu didahulukan. Kita harapkan kedepan kontribusi penurunan emisi bisa lebih besar lagi,” kata Fajar di Jakarta, Senin, 16 Januari 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More