IIF : Tragetkan komitmen pembiayaan.(Foto: Istimewa)_.
Jakarta–PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) tahun depan menargetkan pertumbuhan komitmen sampai sejumlah Rp 10 triliun.
Sampai dengan November 2015, IIF telah berhasil membukukan komitmen pembiayaan sebesar hampir Rp 5 triliun, baik dalam bentuk utang maupun ekuitas.
Presiden Direktur IIF, Sukatmo Padmosukarso mengatakan IIF terus berperan aktif dalam menyediakan pembiayaan jangka panjang kepada proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar, yang kami berikan dalam bentuk utang hingga ekuitas, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik proyek infrastruktur yang dibiayai.
“Kami mengharapkan bahwa para pemilik dan pengembang proyek-proyek infrastruktur dapat terbantu dengan fleksibilitas pembiayaan yang kami tawarkan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, hari ini.
Dia mengatakan selama tahun 2015, IIF terus melanjutkan kontribusinya pada proyek-proyek infrastruktur yang dibutuhkan dalam pembangunan Indonesia.
IIF terlibat aktif dalam pembiayaan pengembangan proyek-proyek bandar udara, pelabuhan, kelistrikan, telekomunikasi, dan minyak dan gas bumi. IIF juga berperan aktif dalam membantu pemerintah daerah maupun sektor swasta dalam mempersiapkan proyek-proyek infrastruktur untuk dapat berlangsung melalui penyediaan layanan konsultan.
“Kehadiran kami di bidang pembiayaan infrastruktur bukan untuk menggantikan sumber-sumber pembiayaan yang sudah ada, namun lebih kepada menciptakan sinergi dengan penyedia-penyedia dana pembangunan infrastruktur lainnya sehingga struktur pembiayaan proyek infrastruktur tersebut menjadi lebih commercially viable. Inilah fungsi katalisator pembangunan infrastruktur yang kami kembangkan,” kata Sukatmo.
Di sisi layanan jasa konsultan, IIF menawarkan layanan ini baik kepada swasta maupun kepada pemerintah. Khusus untuk jasa advisory kepada pemerintah, IIF secara signifikan telah berperan dalam pengembangan skema Kerja sama Pemerintah Swasta (KPS) di Indonesia, baik dari sisi penyiapan kebijakan maupun dari sisi pengembangan proyek-proyek KPS itu sendiri.
IIF juga akan membantu pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia, yang dapat berguna bagi kepentingan rakyat Indonesia.
“IIF saat ini sudah mulai menjadi salah satu rujukan dalam masalah pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Kami berharap untuk terus dapat mengembangkan perusahaan ini sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan saat pendirian IIF oleh Pemerintah Indonesia dan para lembaga multilateral,” tambah Sukatmo.
Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang P. S. Brodjonegoro mengatakan keberadaan IIF didukung penuh oleh Pemerintah untuk menjalankan fungsinya sebagai katalisator pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Yang ini diharapkan akan menarik partisipasi dari sektor private baik dalam maupun luar negeri untuk percepatan pembangunan infrastuktur di Indonesia mengingat infrastruktur adalah salah satu faktor yang sangat penting tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi namun juga untuk kemakmuran rakyat Indonesia,” kata Bambang. (*) Ria Martati
Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More
Jakarta - Sepanjang 2025, berbagai kasus korupsi menjerat para pejabat Indonesia yang berhasil diungkap Komisi Pemberantasan… Read More
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More